Selasa 11 Feb 2014 09:09 WIB

Badan Perbatasan Papua Minta PNG Bersikap Manusiawi

Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Foto: PAPUA VOICE
Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Badan Perbatasan dan Kerja Ssama Luar Negeri (BPKLN) Provinsi Papua minta kepada negara tetangga Papua New Guinea (PNG) untuk bersikap lebih manusiawi terhadap nelayan Indonesia yang kedapatan melintas batas kedua negara.

"Kami minta kepada pemerintah PNG supaya memperlakukan lebih manusiawi terutama kepada para nelayan kita yang kedapatan melintas batas perairan tanpa dokumen resmi. Hal ini sebelumnya pernah terjadi juga, yang ada penembakan terhadap nelayan kita di bagian utara Papua," kata Kepala BPKLN Provinsi Papua Suzana Wanggai di Jayapura, Selasa (11/2).

Pernyataan ini disampaikan menyusul adanya kapal nelayan asal Merauke yang dibakar oleh oknum tentara PNG pada pekan kemarin. Hal itu memaksa 10 nelayan yang mengawaki kapal itu berenang ke darat dan lima di antaranya dikabarkan hilang atau tenggelam. Menurutnya, kasus-kasus seperti ini sebenarnya sudah pernah dibicarakan oleh kedua negara lewat pertemuan resmi pada tahun lalu, hanya saja hal serupa kembali lagi terjadi.

"Kami dari Pemerintah Indonesia di dalam pertemuan dua negara sudah masuk dalam agenda pertemuan untuk minta kepada pemerintah PNG supaya memperlakukan warga kita terutama para nelayan yang ketangkap melintas batas bisa dilakukan lebih menusiawi," ujar Suzana.

Menurut Suzana, Pemerintah Provinsi Papua sangat menghargai hukum yang berlaku di negara tetangga itu. "Kita memang menghargai hukum mereka (PNG, red). Kita tidak mengintervensi hukum mereka. Tetapi kita mohon untuk diperlakukan secara manusiawi terhadap masalah ini. Itu saja yang bisa saya sampaikan," katanya.

Ketika ditanya sejauh mana peran nyata dari BPKLN terhadap pencarian lima nelayan yang dikabarkan hilang itu atau membantu korban yang selamat, Suzana Wanggai mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kantor yang sama di Kabupaten Merauke sehingga bisa diketahui secara pasti duduk persoalannya dan segera diambil tindakan.

Pada pekan kemarin, 10 orang nelayan pencari tripang asal Merauke kapalnya dikabarkan dibakar oleh oknum tentara PNG. Mereka akhirnya berenang kearah daratan, namun lima orang di antaranya dikabarkan hilang atau tenggelam. Dan hingga kini pihak terkait terus melakukan pencarian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement