Senin 10 Feb 2014 20:11 WIB

DPR-RI Desak Penyelidikan Pembakaran Kapal Nelayan Oleh Tentara PNG

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nidia Zuraya
Nelayan.   (ilustrasi)
Foto: Antaa
Nelayan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan DPR RI meminta pemerintah serius menanggapi kasus pembakaran kapal nelayan oleh tentara Papua Nugini. Hal ini dilakukan agar kasus tidak berperikemanusian tersebut tidak terulang di kemudian hari.

‘’Harus ada penyelidikan seksama untuk mengetahui duduk perkaranya,’’ ujar anggota Komisi I DPR RI yang membidangi masalah pertahanan dan luar negeri, Mardani Ali Sera, kepada ROL, Senin (10/2).

Jika nelayan Indonesia yang salah dengan melintasi batas wilayah negara lain, maka diperlukan sosialisasi kepada mereka. Sebaliknya, lanjut Mardani, bila hasil penyelidikan menunjukkan tentara Papua Nugini yang salah maka diperlukan tindakan tegas. Misalnya langkah nota protes hingga penarikan duta besar (Dubes) Indonesia yang berada di negara tersebut. Selain itu, kapal yang dibakar oleh tentara Papua Nugini juga harus diganti oleh mereka.

 

Lebih lanjut Mardani mengatakan, nasib nelayan yang hidupnya hanya mengandalkan dari hasil tangkapan ikan harus mendapatkan perhatian khusus. ‘’Tugas negara untuk melindungi segenap tumpah darah bangsa, khususnya rakyat kecil,’’ cetus dia, yang berasal dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) tersebut.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement