REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia meminta perguruan tinggi swasta ikut peduli terhadap korban bencana erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
"Kepedulian tersebut antara lain perguruan tinggi swasta (PTS) dapat membebaskan biaya kuliah dan bantuan lainnya seperti biaya hidup bagi para mahasiswanya yang menjadi korban erupsi Sinabung," kata Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Edy Suandi Hamid di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, berdasarkan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Ditjen Dikti, di wilayah Sumatra Utara (Sumut) terdapat 275 PTS, dengan mahasiswa sebanyak 244.449 orang, yang di antaranya menjadi korban musibah bencana alam tersebut.
"Hingga saat ini Aptisi Wilayah I-A Medan, Sumut, telah bergerak secara sendiri-sendiri memberikan bantuan kepada para korban erupsi Sinabung. Kami juga telah berkoordinasi dengan Ketua Aptisi Wilayah I-A Medan Bahdin Nur Tanjung," katanya.
Ia mengatakan ke depan akan dijalin koordinasi yang lebih baik dengan Aptisi Pusat maupun Aptisi yang berada di wilayah lain sehingga lebih banyak bantuan yang dapat terkumpul dan proses penyalurannya lebih efektif.
"Kami juga sudah berkirim surat ke Aptisi yang ada di seluruh wilayah Tanah Air untuk bisa mengkoordinasikan bantuan ke Sinabung," kata Edy yang juga Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Menurut dia, erupsi Gunung Sinabung sampai saat ini telah mengakibatkan 16 orang meninggal dunia, ribuan jiwa mengungsi, dan merusak 1.148 permukiman.
Bencana alam itu tidak hanya mengundang kepedulian dari masyarakat umum tetapi juga kalangan pendidik khususnya perguruan tinggi.
Oleh karena itu, Edy mengimbau PTS dapat lebih berperan dalam meringankan beban korban bencana erupsi Gunung Sinabung melalui bantuan pendidikan kepada para mahasiswanya.
"PTS yang berada di wilayah Sumut dan daerah lain diharapkan turun tangan dalam upaya tanggap darurat bencana bersama dengan pemerintah dan masyarakat," katanya.