Ahad 09 Feb 2014 06:10 WIB

Jalur Pantura Rusak, Distribusi Pupuk Terhambat

Rep: Lilis Handayani/ Red: Fernan Rahadi
Warga melintasi jalan yang terkena banjir di kawasan Pantura, Pamanukan, Subang, Jabar, Rabu (22/1).
Foto: Septianjar Muharam
Warga melintasi jalan yang terkena banjir di kawasan Pantura, Pamanukan, Subang, Jabar, Rabu (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kerusakan jalur pantura pascabanjir telah menghambat pendistribusian pupuk dari pabrik PT Pupuk  Kujang. Padahal, saat ini para petani sedang membutuhkan pupuk untuk memulai tanam ulang akibat sawahnya terendam banjir dua pekan lalu.

 

‘’Distribusi pupuk bersubsidi saat ini memang sedang terhambat di jalur pantura,’’ ujar Manager Humas PT Pupuk Kujang, Ade Cahya, di Cirebon, akhir pekan kemarin.

 

Ade menjelaskan, kondisi infrastruktur jalan di jalur pantura yang mengalami kerusakan telah membuat truk distributor membutuhkan waktu dua kali lipat untuk mencapai gudang lini III (kabupaten). Pasalnya, truk harus berjalan pelan bahkan tak jarang tersendat akibat jalan yang berlubang-lubang.

 

‘’Jadi kalau petani sulit mendapatkan pupuk, hal itu bukan karena langka, tapi akibat distribusi yang terganggu,’’ terang Ade.

 

Untuk stok pupuk, Ade mengakui, hanya stok pupuk NPK yang saat ini sedang minim. Sedangkan jenis lainnya, saat ini tersedia dengan jumlah yang cukup.

 

Stok pupuk urea, terang Ade, jumlahnya mencapai 64.553,79 ton, pupuk NPK 2.366,79 ton dan pupuk organik 5.342,68 ton. Khusus untuk wilayah Kabupaten Cirebon, per 5 Februari 2014, jumlah stok pupuk urea yang ada saat ini sebanyak 8.393,8 ton, pupuk NPK 54,99 ton dan pupuk organik 524,6 ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement