REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Percobaan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mengatakan tidak sterilnya jalur bus transjakarta mengakibatkan alat trasportasi massal ini terganggu kinerjanya.
Oleh karena itu Pemprov DKI terus mengupayakan kerja sama dengan pihak kepolisian agar bisa mengosongkan jalur Transjakarta dari kendaraan lain. Bila memang masih ada kendaraan lain yang memasuki jalur tersebut diberikan sangsi seberat mungkin.
Dengan waktu perbedaan yang tidak jauh antara menggunakan bus dan kendaraan pribadi, membuat masyarakat masih memilih bepergian menggunakan kendaraan pribadi ketimbang angkutan umum.
Menurut dia, mensterilkan jalur Trasjakarta akan mempersingkat waktu tempuh bus. Sehingga masyarakat akan berfikir ulang untuk menggunakan bus demi mempersingkat waktu perjalanan.
Mantan Bupati Belitung Timur ini, terus menggenjot Pemprov DKI untuk memperbanyak jumlah bus Transjakarta. Dengan menammbah jumlah armada bus diharapkan jadwal pemberangkatan bisa 1 menit 1 bus.
"Kami akan gunakan bus dalam 24 jam," tegas Ahok. Dengan menambah 1000 armada bus yang sekarang, dan 3000 armada bus sedang. Ahok berharap program bisa cepat dilaksanakan.
Selain itu penambahan bus Transjakarta, program Pemprov DKI untuk mengajak penghuni perumahan elite menggunakan kendaraan umum pun terus dilancarkan. Salah satunya adalah penggunaan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) memasuki perumahan Pantai Indak Kapuk Jakarta Utara.
Program ini dirancang, karena melihat banyaknya mobil yang keluar dari Perumahan tersebut hanya untuk mendatangi wilayah-wilayah tak jauh. Adanya bus BKTB yang mengangkut masyarakat di perumahan tersebut, diprediksi bisa mengurangi cukup banyak mobil dijalanan.
Untuk bis BKTB mempunyai harga yang sedikit berbeda. Dengan fasilitas yang lebih memadai, bus ini memang diharapkan bisa menarik minat masyarakat kalangan menengah untuk beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke alat transportasi masal.