Jumat 07 Feb 2014 08:02 WIB

2,3 Juta Unit Rumah di Indonesia Tak Layak Huni

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Nidia Zuraya
Rumah Tidak Layak Huni
Rumah Tidak Layak Huni

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Jumlah warga miskin di Indonesia masih cukup besar. Hal ini bisa dilihat dari masih besarnya tempat tinggal warga yang masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan Kementerian Sosial Hartono Laras menyebutkan, berdasarkan pendataan yang dilakukan pihaknya jumlah RTLH di Tanah Air masih mencapai 2,3 juta rumah.

''Ini yang masih kita terus upayakan melalui berbagai program agar rumah-rumah warga miskin tersebut bisa menjadi lebih layak mereka tinggali,'' jelasnya di Purwokerto, Jumat (7/2).

Menurutnya, salah satu program yang dilakukan adalah program bedah rumah dan bedah kampung. Dia menyebutkan, melalui program ini paling tidak setiap tahun ada sekitar 10 ribu hingga 15 ribu unit RTLH yang dibedah. ''Namun program ini tidak hanya mengandalkan anggaran Kemensos saja. Tapi kita juga meminta partisipasi pemerintah daerah untuk ikut menciptakan rumah tinggal yang lebih baik bagi warga miskin,'' katanya.

Seperti pada tahun 2014 ini, berdasarkan alokasi anggaran APBN Kemensos hanya bisa mengalokasikan pemugaran RTLH sebanyak 6.000 unit rumah. Sementara targetnya, pemerintah bisa melakukan bedah bisa melakukan bedah rumah sebanyak 16 ribu unit RTLH. ''Karena itu, kita belakukan berbagai upaya agar target tersebut bisa tercapai,'' jelasnya.

Selain meminta dukungan pemerintah daerah, Hartono Laras juga menyebutkan Kementerian Sosial juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai kalangan donatur dari luar negeri. Antara lain dari Yayasan Jamaah Arrahmah dari Kuwait, yang kerja samanya sudah dijalin sejak tahun 2013 lalu.

Seluruhnya, sudah ada 38 titik yang dilakukan proyek bedah rumah dengan menggunakan dana dari yayasan itu. Masing-masing titik ada sekitar 50 hingga 100 rumah. ''Beberapa daerah mendapat program bedah rumah  yayasan ini, antara lain di Lembang (Jawa Barat), Magelang (Jawa Tengah), Sulawesi Tengah dan Sukoharjo (Jawa Tengah),'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement