Rabu 05 Feb 2014 11:37 WIB

Prediksi SBY Soal Masa Depan Batik

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melanjutkan rangkaian kunjungan kerja di kota Pakalongan, Jawa Tengah. Agenda pertama, SBY dan rombongan mendatangi International Batik Center. 

Setelah berkeliling dan menyapa para penjual yang ada di 200 kios batik, ia melanjutkan perjalanan ke kampung batik Kauman, Pekalongan. Ia juga melihat-lihat produksi batik di kampung tersebut. 

Dalam kesempatan kunjungan kerja itu, SBY mengatakan batik punya masa depan yang cerah. Sebab, batik telah menjadi gaya hidup masyarakat saat ini. 

"Masa depan batik atau ekonomi kreatif cerah. Saya mengatakan ini bukan untuk menyenang-nyenangkan, tapi karena kontribusi ekonomi kreatif termasuk batik pada perekonomian nasional terus meningkat," katanya, Rabu (5/2). 

Di Indonesia, katanya, jumlah kelas menengah pada tahun lalu sekitar 50 juta jiwa. Diperkirakan pada 2030 akan menjadi 135 juta jiwa. Menurutnya, hal tersebut sama dengan potensi penjualan batik yang bisa meningkat dan memikat para konsumen kelas menengah. 

"Bisa dibayangkan mereka semua senang sekali membeli batik karena itulah gaya hidup saat ini," katanya. 

Ia pun berpesan kepada para pembatik agar terus tekun dan ulet membatik. Ia juga menitipkan pesan yang sama kepada pemda Jawa Tengah agar masa depan batik dan pengrajinnya semakin bagus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement