REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Status Gunung Kelud (1.730 mdpl) di Desa Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berubah dari sebelumnya aktif normal ke waspada.
Petugas Pos Pantau Gunung Kelud Khoirul, Ahad (2/2), mengatakan perubahan status itu dilakukan karena ada peningkatan aktivitas di lokasi gunung.
"Perubahan dilakukan per Minggu (2/2) dari aktif normal ke waspada, dan dengan ini kami merekomendasikan agar jarak 2 kilometer dikosongkan (dari aktivitas warga)," katanya ketika dikonfirmasi.
Peningkatan aktivitas itu, kata dia, baru terjadi setelah letusan gunung pada 2007. Gunung yang pernah meletus secara "effusif" atau tertahan itu mulai terlihat ada peningkatan aktivitas sejak Minggu pagi.
Ia menegaskan peningkatan itu tidak ada hubungannya dengan aktivitas di sejumlah gunung berapi lainnya di Indonesia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Kediri Edhi Purwanto mengaku sudah dihubungi oleh tim pemantau Gunung Kelud tentang kenaikan aktivitas tersebut.
Untuk saat ini, pihaknya sudah meminta agar loket pintu masuk ke lokasi gunung ditutup, serta mengggembok pintu masuk ke lokasi gunung. Di jarak dua kilometer, terdapat pintu masuk yang juga dipasang teralis.
"Kami tutup pintu loket demi menghindari komplain. Kami juga sampai saat ini masih menunggu rekemendasi PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, Bandung), karena mereka yang tahu persis," ucap Edhi.