REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Puluhan rumah penduduk di pesisir pantai Oesapa Kupang, Kota Kupang, Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), hancur diterjang gelombang pasang pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 WITA, namun tidak ada korban jiwa.
Pantauan Antara, Minggu, menunjukkan selain menghancurkan rumah-rumah penduduk, sejumlah perahu milik nelayan juga hancur berkeping-keping karena diterjang gelombang pasang, yang merembes masuk sekitar 30 meter ke kawasan permukiman penduduk.
Gelombang pasang juga menghancurkan tembok penahan banjir sepanjang sekitar 20 meter di pesisir pantai Oesapa.
Ketua RW II, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima Kupang, Yoan Kase, mengatakan rumah-rumah warga yang hancur terdapat di RT 34, 32 dan 31, Kelurahan Oesapa.
Sementara perahu-perahu yang rusak sebanyak enam buah. Tiga di antaranya hancur berkeping-keping karena terkena tembok penahan gelombang.
Perahu yang rusak parah itu adalah milik Ari Baco dan Puniaman. Dari bangkai perahu-perahu itu hanya mesin saja yang bisa diselamatkan, katanya.
Ketua RT 034, Jhoni Maneak yang ditemui terpisah di pantai Oesapa Kupang mengatakan kerusakan rumah di RT 034 karena tidak ada tembok penahan gelombang.
"Kalau saja tidak ada pohon bakau yang menghalangi gelombang, kemungkinan rumah-rumah penduduk di kawasan ini hancur semuanya," katanya.
Dia berharap, pemerintah segera membangun tembok penahan gelombang agar warga bisa terhindar dari amukan gelombang pasang, yang selalu menerjang permukiman penduduk pada musim barat.