Rabu 29 Jan 2014 13:45 WIB

Ribuan KK di Kota Tangerang Terkena Banjir

 Warga melintasi genangan air saat banjir melanda perumahan Ciledug indah 1, Ciledug, Tangerang, Banten, Kamis (16/1).     (Republika/Yasin Habibi)
Warga melintasi genangan air saat banjir melanda perumahan Ciledug indah 1, Ciledug, Tangerang, Banten, Kamis (16/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sebanyak 1.270 kepala keluarga di empat perumahan Kota Tangerang, Banten, terkena banjir dengan ketinggian paling parah mencapai 2,5 meter.

"Banjir hari ini di empat perumahan, ada 1.270 kepala keluarga (KK) yang terkena banjir," kata ketua Tagana Kota Tangerang, Iksan Bakti di Tangerang, Rabu (29/1). Dikatakannya, di perumahan Ciledug Indah I terdapat 500 kepala keluarga dengan ketinggian air mulai dari 5 - 10 cm.

Lalu di komplek DDN terdapat 200 kepala keluarga dengan ketinggian genangan air antara 50 - 70 cm. Di Perumahan Puri Cipondoh Asri terdapat 70 kepala keluarga dengan ketinggian air sekitar 40 cm. Di perumahan Total Persada dengan total 500 kepala keluarga, terkena banjir dengan ketinggian air 80 cm - 2,5 meter. "Paling parah banjir di Total Persada," ujar Iksan.

Sementara itu, hingga saat ini ketinggian air masih stabil. Penyebab banjir yakni hujan deras yang terjadi malam hari. Air di beberapa kali meluap dan menggenangi perumahan warga hingga akhirnya mulai tinggi pada pagi hari.

Mumu, warga Perumahan Total Persada Periuk, menuturkan, banjir akibat hujan deras yang terjadi sejak malam hari. Akibatnya air meluap dari kali dan merendam rumah warga. "Air sejak hujan tadi malam terus naik hingga pagi ini. Ketinggiannya sudah mencapai dua meter dan hampir merendam seluruh bagian rumah warga," katanya.

Sejumlah warga pun telah mengungsi ke rumah tetangga dan memindahkan barang - barangnya. Namun, ada juga yang tetap tinggal di rumahnya. Agus, warga Ciledug menuturkan, sejumlah titik jalan di Ciledug seperti Parung Serab terendam banjir. Kendaraan khusunya roda dua tidak bisa melintas. "Karena banyak kendaraan terjebak banjir, maka kondisinya macet. Sebab, ada yang kendaraan mati saat menerobos banjir," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement