Ahad 26 Jan 2014 16:26 WIB

BMKG: SMS Soal Tsunami Tidak Benar

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Petugas BMKG mengamati citra satelit di Ruang Operasional Metereologi, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (5/11).     (Adhi Wicaksono)
Petugas BMKG mengamati citra satelit di Ruang Operasional Metereologi, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (5/11). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka menyebut pesan singkat (SMS) yang berisi peringatan gempa dan tsunami yang kini sedang beredar di Indramayu tidak benar. BMKG meminta warga tidak mempercayai isi SMS tersebut.

Pascagempa yang berpusat di Kebumen, Jateng, sejumlah warga di Kabupaten Indramayu resah dengan beredarnya pesan singkat (sms) yang berisi peringatan gempa dan tsunami. Seorang warga di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Canggih, mengaku mendapat SMS dari nomor yang tidak dikenalnya.

Isi SMS-nya, "Menurut BMKG, dalam waktu dekat ini  Indramayu akan dilanda tsunami besar dan gempa berkekuatan 8,7 skala richter. Mohon warga Indramayu agar berdoa."

"Isi SMS itu sangat tidak benar,’’ ungkap Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyin, saat dikonfirmasi, Republika, Ahad (26/1).

Ahmad menyatakan terjadinya gempa tidak dapat diprediksi sebelumnya. Karena itu, SMS yang menyatakan akan terjadi gempa di Indramayu, tidak benar. Kalaupun akan terjadi tsunami, maka pihak BMKG akan mempubikasikannya secara resmi.

 

Selain itu, lanjut Ahmad, tsunami berpotensi terjadi jika terjadi gempa berkekuatan di atas 6,9 SR. Sedangkan gempa yang sehari sebelumnya berpusat di Kebumen, Jateng, hanya berkekuatan 6,5 SR. Dengan demikian, tidak berpotensi tsunami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement