Jumat 24 Jan 2014 13:50 WIB

BNPB: Presiden Tetapkan Langkah Atasi Erupsi Sinabung

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Dewi Mardiani
Presiden SBY (keempat kiri) dan rombongan berbincang dengan pengungsi Sinabung, di lokasi pengungsian Masjid Agung, Kabanjahe, Karo, Sumut, Kamis (23/1).
Foto: Antara
Presiden SBY (keempat kiri) dan rombongan berbincang dengan pengungsi Sinabung, di lokasi pengungsian Masjid Agung, Kabanjahe, Karo, Sumut, Kamis (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah melihat langsung ke lapangan soal erupsi Gunung Sinabung. Untuk itu, Presiden menetapkan langkah untuk mengatasi erupsi Gunung Sinabung.

Sesuai analisis vulkanologi, ujar Sutopo, kecenderungan erupsi menurun, tapi belum tahu pasti kapan berakhir. "Kewaspadaan masyarakat harus tetap dijaga, bantuan kepada masyarakat di pengungsian terus ditingkatkan," ujarnya, tentang langkah dan solusi yang ditetapkan Presiden, Jumat, (24/1).

Langkah tersebut, antara lain, untuk jangka pendek dua bulan ke depan, kata Sutopo, pemberian bantuan logistik dan  kesehatan bagi pengungsi akan dilanjutkan dan dikoordinasikan BNPB dibantu Pemda Karo, Pemprov Sumut. Untuk pendidikan akan diberikan beasiswa SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi, tidak boleh ada siswa yang drop-out.

Insentif cash for work (padat karya), ujar Sutopo, diberikan kepada setiap kepala keluarga yang terdampak dan relokasi. Pemberian  bantuan bagi lahan perkebunan dan pertanian yang terganggu juga dilakukan.

Bersama otoritas jasa keuangan, kata Sutopo, akan dilakukan penjadwalan ulang kredit lama, dapat meminjam kredit baru. Selain itu juga menghapus bunga pinjaman  yang lama.

Kebijakan jangka menengah untuk satu hingga dua tahun, terang Sutopo, melakukan relokasi bagi warga yang bermukim di radius tiga km. Diperlukan lahan seluas 25 ha di daerah yang berjarak lima hingga tujuh  km untuk pembangunan hunian tetap bagi 1.000 KK.

"Saat ini sudah diperoleh areal 15 ha di daerah berjarak lima hingga tujuh  km sehingga masih perlu dicari 10 ha lagi. Pemerintah sudah punya lahan tetapi jaraknya jauh dari areal pertanian," kata Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement