Kamis 23 Jan 2014 13:52 WIB

Melewatkan Pertemuan karena Rumor Sihir di Istana

Presiden SBY
Foto: biographypeople.info -
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain menulis tentang kepercayaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang klenik, The Washington Post juga mengungkap tentang persoalan larangan klenik (sihir) dalam Islan.

Dalam artikel di The Washington Post ditulis sekalipun Islam dilarang dalam Islam, namun prakteknya banyak dilakukan di negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini. Survei yang dilakukan  Pew Forum menunjukkan bahwa 69 persen Muslim Indonesia percaya ilmu sihir adalah nyata .

"Banyak orang di Indonesia, termasuk pemimpin tertinggi, beralih ke peramal untuk berkonsultasi tentang karir mereka, kekayaan dan pernikahan," kata Endy Bayuni, editor senior di The Jakarta Post, yang menjadi narasumber The Washington Post.

The Washington Post menuliskan, pada September 2010, SBY melewatkan pertemuan AS dan ASEAN yang diselenggarakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, sebagian karena "rumor sihir merajalela di istana, " mengutip WikiLeaks .

Yudhoyono percaya pada sihir, tapi mungkin jika menjadi ancaman. Pemerintah beberapa waktu lalu mengusulkan amandemen 1918 KUHP, menambahkan klausul yang menyatakan menggunakan ilmu hitam untuk "penyakit seseorang, kematian, mental atau penderitaan fisik" ​​adalah suatu pelanggaran dengan hukuman hingga lima tahun penjara atau 300 juta rupiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement