Kamis 23 Jan 2014 07:18 WIB

Ini Kondisi Helikopter TNI AD yang Kemarin Hilang Kontak di Tarakan

Helikopter Bell 412 EP milik TNI AD
Foto: INDONESIADEFENSE.BLOGSPOT.COM
Helikopter Bell 412 EP milik TNI AD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Helikopter milik TNI Angkatan Darat, jenis Bell EP dengan nomor registrasi HA-5166 yang dilaporkan hilang kontak di Tarakan, Kalimantan Timur, pada Rabu (22/1) kemarin, ternyata melakukan pendaratan darurat di Desa Long Tulip, Karang Mentarang, Kabupaten Malinau.

"Pesawat heli tersebut melakukan pendaratan darurat karena cuaca buruk. Mereka mendarat sekitar pukul 15.00 Wita," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Andika Perkasa di Jakarta, Kamis (23/1).

Ia mengatakan seluruh penumpang dan kru pesawat dalam keadaan selamat. Pesawat itu, membawa tiga kru dan tujuh orang anggota Yonif 100/Raider, yakni, pilot Kapten Cpn Paul Simatupang, copilot Letda Cpn M. Kholiq, dan kru Serka Kasnianto.

Selain itu, anggota pengamanan perbatasan Kaltim, yakni Sertu Eliandy Saragih, Kopda Rudianto, Kopda Said Kelihu, Kopda Heri Purnomo, Praka Tri Gunardi, Prada Jecky Hartoyo, dan Pratu Feri Kurniawan. "Mereka dalam kondisi selamat. Bila cuaca sudah memungkinkan pada hari ini, mereka akan terbang kembali ke Long Bawang," kata Andika.

Sebanyak tujuh anggota Yonif 100/Raider sedang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan Kaltim yang berencana membawa logistik menuju Pos Long Midang.

Sebelumnya Andika menjelaskan kronologis hilang kontak dengan pesawat Heli Bell tersebut. Pada Rabu (22/1) sekitar pukul 13.25 Wita, tujuh anggota Yonif Raider itu akan diangkut dari Bandara Juwata, Tarakan, menuju Long Bawan, Kecamatan Krayan Induk, Kabupatan Nunukan.

Namun, kata dia, sekitar pukul 13.33 Wita, heli kontak dengan tower Malinau dan menyampaikan akan mendarat di Long Bawan pada pukul 14.33 Wita. Akan tetapi, hingga pukul 16.00 Wita, heli tidak mendarat di Krayan. "Padahal, sesuai jadwal seharusnya heli sudah tiba kembali ke Bandara Juwata, Tarakan. Hingga kini, heli belum juga tiba di Bandara Juwata, Tarakan, dan tidak bisa berhubungan dengan bandara," katanya.

Pihaknya belum dapat kepastian apakah hilang kontak heli TNI AD itu karena kecelakaan atau mendarat darurat. "Kami akan 'update' lagi setelah ada info lebih lanjut," ujarnya.

Bahkan, TNI AD telah mengerahkan dua tim untuk mencari helikopter tersebut. Tim pertama terdiri atas personel TNI AD, TNI AU, dan Basarnas (6 orang) dengan menggunakan pesawat komersiil MAF. "Mereka akan terbang dari Bandara Juwata, Tarakan, menelusuri rute penerbangan ke Long Bawang," kata Andika.

Tim kedua, katanya, terdiri atas personel TNI AD dan relawan (15 orang) menggunakan Long Boat (boat panjang). Mereka berangkat dari Malinau melakukan pencarian di daerah Pulau Sapi sebelum Long Bawang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement