Rabu 22 Jan 2014 19:39 WIB

TKI Korban Penyiksaan di Hong Kong Dapat Dana Pendidikan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dewi Mardiani
 Seorang pekerja migran membawa foto pekerja asal Indonesia Erwiana Sulistyaningsih, saat berunjuk rasa di luar gedung Konsulat Indonesia di Hong Kong, Kamis (16/1).  (AP/Kin Cheung)
Seorang pekerja migran membawa foto pekerja asal Indonesia Erwiana Sulistyaningsih, saat berunjuk rasa di luar gedung Konsulat Indonesia di Hong Kong, Kamis (16/1). (AP/Kin Cheung)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Kerja Indonesia (TKI) korban penyiksaan, Erwiana Sulistyaningsih, asal Ngawi, Jawa Timur, akan mendapatkan bantuan dana pendidikan. Hal ini untuk mendukung cita-citanya yang ingin melanjutkan kuliah.

Erwiana merupakan TKI yang disiksa majikanya di Hong Kong. Kini, ia mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Islam Amal Sehat, Sragen, Jawa Tengah. 

Direktur Eksekutif Migrant Institute, Adi Candra Utama mengatakan, Migran Institute dan Dompet Dhuafa berkomitmen untuk membantu mewujudkan cita-cita Erwiana untuk melanjutkan pendidikannya. Caranya, dengan memberikan donasi bantuan dana pendidikan kepada Erwiana.

Informasi yang diperoleh, Erwiana merupakan alumni SMK Negeri 1 Ngawi. Adi mengatakan, berdasarkan penuturan orang tuanya, Erwiana termasuk siswa cerdas dan berprestasi.

Terlebih, sambung Adi, pada Ahad (19/1) lalu, para buruh migran bersama Dompet Dhuafa Hong Kong telah berhasil mengumpulkan sumbangan sebesar 52.107 dolar Hongkong. Rencananya, dana itu akan diberikan kepada Erwiana dalam bentuk dana pendidikan.

Adi mengungkapkan, Migrant Institute juga berkomitmen untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga Erwiana. Targetnya, agar keluarga Erwiana tidak terjebak dalam siklus kemiskinan.

Migran Institute lanjut Adi, mempunyai program kemandirian buruh migran Indonesia (BMI). Khusus di Ngawi, Jatim ada mitra yang dilibatkan yakni Keluarga Migran Indonesia (Kami). Nantinya, keluarga Erwiana akan mendapatkan pendampingan agar hidup mandiri melalui sejumlah program.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement