Rabu 22 Jan 2014 17:32 WIB

Ini Cara Atasi Trauma Banjir pada Anak-Anak

Rep: C40/ Red: Dewi Mardiani
Warga korban banjir yang mengungsi di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta Timur.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Warga korban banjir yang mengungsi di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PMI Jaktim melakukan Pelatihan Psychological Support Program (PSP) untuk anak-anak korban banjir di Gor Otista, Jatinegara.

"Kita lakukan pelatihan seperti ini, karena kita merasa peduli terhadap anak-anak, supaya anak-anak kecil tidak mengalami trauma akibat banjir," kata Humas PMI Jaktim, Dewi Rahmadania, Rabu (22/1).

Dewi menjelaskan, pelatihan PSP seperti ini dilakukan PMI guna memberikan motivasi dan menghilangkan trauma pada anak. Dewi melanjutkan, jangan sampai banjir yang melanda di Jakarta membuat anak-anak kecil mengalami gangguan jiwa dan mereka kehilangan waktu bermain. "Masa bermain anak itu kan, proses pembelajaran, asal mainnya, yang positif," ujar Dewi.

Dalam pantauan, PMI Jaktim menurunkan 15 orang untuk mengawal anak-anak korbanjir dan mengajak bernyanyi. Situasi dilokasi Gor terlihat Ramai dan wajah anak-anak korban banjir pun telihat sangat ceria ketika tim PMI mengajaknya untuk bermain melalui kuis. Dimana dalam permainan kuis, bagi anak yang berani menjawab pertanyaan dari tim PMI akan diberi hadiah berupa bingkisan.

Dia mengatakan, pelatihan PSP di hadiri 750 anak di GOR, dalam acara ini, anak-anak kecil korban banjir tersebut sangat menikmati. Selain itu, dalam acara ini, Dewi mengungkapkan, PMI melakukan pembagian snack berisi makanan ringan seperti biskuit, susu, dan indomie instan.

Dewi menambahkan, kegiatan PSP hanya mengajak anak-anak bermain, relaksasi melalui gerakan senam. PMI punya program memberikan (trauma healing) pemulihan trauma pasca bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement