REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jebolnya tanggul Kali Ciliwung yang berada di Jalan H Bawah, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Selasa malam (21/1) telah merendam enam RW. Lurah Kebon Pala Bambang Suhada mengatakan, ada 8.000 warga yang mengungsi akibat luapan Kali Ciliwung tersebut.
Menurut Bambang, warga saat ini diungsikan ke tujuh posko pengungsian. Posko tersebut tersebar di gedung sekolah, masjid, serta kantor kelurahan. "Saat ini di kantor Kelurahan Kebon Baru juga ada 115 warga yang mengungsi," ujar dia saat ditemui di Lokasi, Rabu (22/1).
Menurut Bambang, salah satu lokasi pengungsian yaitu SDN 011 saat ini terendam setinggi 1,5 meter. Sehingga, relawan harus menggunakan perahu karet untuk mendistribusikan makanan ke lokasi tersebut. Padahal sebelum tanggul jebol, kata dia, SDN 011 tidak kebanjiran.
Bambang menyebut, wilayahnya tersebut memang menjadi langganan banjir. Namun, sedikit sekali bantuan yang datang. "Selama ini yang banyak terekspos hanya Kampung Pulo dan Bukit Duri," jelas dia.
Banjir kali ini, jelas dia, yang terparah sejak 2007. Sebab, biasanya banjir hanya setinggi lutut orang dewasa saja. Akibat tanggul jebol ini, air merendam rumah warga hingga ketinggian tiga meter.
Menurut Bambang, saat ini warga korban banjir sangat membutuhkan bantuan berupa makanan jadi, selimut, serta pakaian bayi.