Selasa 21 Jan 2014 16:09 WIB

Di Tengah Bencana, Jero Usulkan Kenaikan Listrik

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri ESDM Jero Wacik tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (2/12).
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Menteri ESDM Jero Wacik tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Derita akibat bencana nasional yang menimpa sebagian rakyat Indonesia harus bertambah. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengusulkan kenaikan tarif listrik pada 1 Mei 2014. Alasannya, pada bulan itu tidak ada agenda sensitif dan penting.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, apabila kenaikan dilakukan sebelum pemilu akan berakibat negatif. ''Makanya, dipilih setelah April atau pemilu, yakni pada Mei,'' kata dia pada Raker Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM membahas rencana penyesuaian tarif tenaga listrik pada 2014, Selasa (21/1) sore.

Apabila sebelum pemilu, kata Wacik, partai yang ikut atau bersepakat menaikkan akan terkena persepsi negatif. Kenaikan tarif listrik itu, ujar dia, agar menghemat anggaran dan subsidi tepat sasaran.

Wacik melukiskan, nantinya, apabila harga listrik naik akan seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Selama dia menjabat sebagai menteri, sulit sekali untuk menekan konsumsi BBM bersubsidi. Namun, setelah dinaikkan, konsumsi BBM bersubsidi pun menurun. Dia memperkirakan, akan terjadi hal yang sama ketika tarif listrik naik.

Menurut dia, selama tarif listrik masih murah masyarakat sulit diajak berhemat. Apalagi pasokan listrik dibanding konsumsi masih defisit. ''Masih kurang listrik dan akan berkejar-kejaran,'' jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement