Sabtu 18 Jan 2014 20:31 WIB

Korban Banjir Indramayu Diimbau Mengungsi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Maman Sudiaman
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meninjau korban banjir di Karawang dipandu tim DERM Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Foto: dok ACT
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meninjau korban banjir di Karawang dipandu tim DERM Aksi Cepat Tanggap (ACT)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Musibah banjir di Indramayu,Jawa Barat kian meluas. Mengantisipasi hal tak diingankan,aparat setempat mengimbau warganya untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Laporan terakhir menyebutkan, area banjir merendam 12 kecamatan di Indramayu. Dari 12 kecamatan itu,banjir terparah terjadi di Kecamatan Patrol, Anjatan, dan Sukra. Tercatat, lebih dari 10 ribu unit rumah warga terendam banjir dengan ketinggian antara 30 cm sampai dua meter.

Menurut Camat Patrol, Achmad Mansyur, banjir disebabkan meluapnya sungai Plawad atau sungai Bugel yang membelah Desa Bugel dan Desa Sukahaji. Jika hujan terus turun dengan intensitas tinggi, maka luapan sungai itu dikhawatirkan kembali terjadi.

Imbauan mengungsi juga disampaikan Kapolsek Patrol, Kompol Sarjono. Menurutnya  anggota Polsek Patrol dibantu TNI membantu masyarakat untuk dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. "Kami sisir lokasi-lokasi tertentu untuk membantu warga yang terjebak banjir," terang Sarjono.

Sementara itu, banjir di Kecamatan Sukra merendam delapan desa. Yakni Desa Sumuradem, Bogor, Karanglayung, Sukra, Sukra Wetan, Sumuradem Timur, Ujung Gebang dan Tegaltaman. Di delapan desa itu, tercatat 2.150 rumah yang terendam banjir.

"Banjir terparah melanda Desa Sumuradem dan Bogor dengan ketinggian melebihi 1,2 meter," ujar Camat Sukra, Teguh Budiarso,Sabtu (18/1).

Teguh menambahkan, untuk mengurangi banjir yang lebih parah, pihaknya bersama warga langsung menjebol sejumlah titik penghambat arus air. Tak hanya itu, muspika kecamatan juga membentuk posko banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement