Jumat 17 Jan 2014 15:02 WIB

Anas Terus Bermanuver, Kali Ini Tolak Diperiksa KPK

  Mantan Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengenakan rompi tahanan, memberikan keterangan pers usai diperiksa selama lima jam di gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/1).   (Republika/Wihdan Hidayat)
Mantan Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengenakan rompi tahanan, memberikan keterangan pers usai diperiksa selama lima jam di gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/1). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manuver terus dilakukan kubu Anas Urbaningrum ditengah penyidikan kasus korupsi. Adnan Buyung Nasution selaku kuasa hukum Anas, melarang kliennya memberikan keterangan kepada penyidik KPK dalam perkara dugaan penerimaan hadiah terkait pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah (P3SON) di Hambalang.

"Saya larang Anas, jangan jawab satu katapun, saya menantang, langsung ke sidang saja, kalau begini caranya, kalau KPK tetap mau melanggar hukum, tidak menghormati hak asasi orang, kami tidak usah layani," kata Adnan di gedung KPK Jakarta, kemarin.

Pada pemanggilan Jumat lalu (10/1), Anas juga tidak diperiksa penyidik karena tidak didampingi tim pengacaranya yang menyatakan tidak setuju pencantuman "proyek-proyek lain" dalam surat perintah penyidikan Anas.

"Saya konsisten pada sikap dan pendirian hukum bahwa orang yang dipanggil, diperiksa, didengar keterangannya, harus jelas untuk tuduhan apa? Tidak hanya ditulis untuk proyek Hambalang dan proyek lain-lainnya. Saya menolak itu. Kami minta diubah, proyek apa? Tuduhan apa? Kalau tidak bisa diubah lagi, tambah saja, proyek Hambalang dan proyek apa," ungkap Adnan.

Adnan mengaku bahwa meski Anas sudah berada di ruang pemeriksaan, kliennya tersebut tidak membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Anas hanya bercanda dan mengobrol dengan penyidiknya. Menurut Adnan, Anas pun bersedia mengikuti instruksi Adnan tersebut.

Sebaliknya, tersangka lain dalam kasus Hambalang, Muhammad Nazaruddin menyarankan Anas untuk jujur pada KPK. Menurutnya, Anas mengetahui banyak kasus korupsi yang terjadi di sejumlah lembaga pemerintahan.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement