Kamis 16 Jan 2014 11:17 WIB

Presiden Akan Jenguk Lagi Pengungsi Sinabung

Rep: esthi maharani/ Red: Taufik Rachman
Relawan ACT membawa warga ke posko pengungsian Gunung Sinabung, Selasa (17/9)
Foto: dok ACT
Relawan ACT membawa warga ke posko pengungsian Gunung Sinabung, Selasa (17/9)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan akan kembali mengunjungi para pengungsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Rencananya, kunjungan tersebut akan dilakukan pada awal pekan depan.

“Insya Allah, awal minggu depan saya akan mengunjungi Sinabung,” katanya saat membuka sidang cabinet paripurna di kantor presiden, Kamis (16/1). Pada awal September 2013 lalu, Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono telah menyempatkan diri meninjau para pengungsi korban letusan Gunung Sinabung.

Saat itu, Presiden SBY dan rombongan mengunjungi dua lokasi pengungsian, yaitu Jambur Sempakata dan Jambur Tuah Lopati yang berjarak sekitar 25 kilometer dari kawasan Gunung Sinabung.

Ia menegaskan pemerintah telah menambah bantuan logistic untuk para pengungsi Sinabung. Ia juga telah menginstruksikan BNPB untuk lebih aktif membantu para korban letusan Gunung Sinabung. Apalaggi gunung tersebut masih belum bisa dikatakan aman.

“Letusan Gunung Sinabung yang belum bisa dikatakan aman sehingga membuat 25 ribu saudara kita berada di pengungsian. Kita telah tambah logistic. BNPB telah dan terus bekerja untuk itu,” katanya.

Selain menyinggung tentang erupsi Gunung Sinabung, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyoroti bencana alam yang terjadi di wilayah lain seperti di Jakarta dan Manado. Meski sebagian besar disebabkan karena faktor iklim dan cuaca, tetapi ia meminta agar masyarakat dan pemerintah bisa lebih siap.

 “Saya berharap pimpinan BNPB melamporkan disamping kepala BMKG perkiraan iklim dan cuaca satu, dua, tiga bulan ke depan. Dengan demikian kita, pemerintah, bisa lebih siap dan melakuan antisipasi  ketika bencana datang dan responnya cepat dan tepat,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement