REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai peristiwa 'Malapetaka 15 Januari' (Malari), memberi inspirasi perubahan dan dinamika politik.
"Terlepas pro dan kontra, serta siapa memanfaatkan siapa dalam tafsir sejarah, peristiwa Malari tentu memberi inspirasi perubahan dan dinamika politik," kata Ketua DPP PKB, Marwan Jafar di Jakarta, Rabu (15/1).
Marwan berkata, dalam konteks politik nasional kontemporer, inspirasi perubahan itu berawal dari kegelisahan akan kondisi negara yang tidak kunjung membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurutnya, para aktivis mahasiswa dan mantan aktivis mahasiswa yang masih punya idealisme dan cita-cita besar tentang Indonesia gelisah melihat kondisi Indonesia.
Ia berujar, PKB siap mengusung, mengisi, dan mengawal perubahan menuju cita-cita besar Indonesia yang lebih baik serta beradab.
"Indonesia yang lebih bermartabat di segala bidang, Indonesia yang lebih punya karakter sebagai negara besar dengan seluruh potensi yang dimililkinya," ujarnya.
Menurutnya, PKB sebagai parpol yang muncul di era reformasi tentu punya semangat memimpikan perubahan yang lebih mendasar dalam kerangka berbangsa dan bernegara.
PKB, katanya, siap menyongsong perubahan yang lebih fundamental di era transisi demokrasi dan transisi kepemimpinan nasional. "Perubahan harus kita rencanakan, direbut, digelorakan, dan harus direalisasikan," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia harus belajar dari gelombang sejarah bangsa bahwa perubahan selalu ada jika diisi dan mengawalnya.
Pemilu 2014 merupakan momentum perubahan apabila sungguh dalam mewujudkannya. "PKB siap mengawal perubahan itu. Momentum perubahan yang menjadi aspirasi dan cita-cita seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Marwan berujar, perubahan yang substansial adalah perubahan yang tidak dinodai pragmatisme poltik dan politik transaksional. Namun ujar dia perubahan yang bersumber dari semangat dan cita-cita luhur bangsa yang dilandasi nilai-nilai perjuangan, keikhlasan, dan pengabdian.