Rabu 15 Jan 2014 06:50 WIB

'Segera Terapkan Program Satu Polisi untuk Satu Desa'

Polisi.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Anggota Komisi III DPR Tasllim Chaniago meminta pemerintah melaksanakan program satu polisi satu desa di seluruh Indonesia. Ini sebagai upaya untuk menjamin keamanan bagi masyarakat.

"Segera menerapkan program satu polisi untuk satu desa karena banyak manfaatnya," katanya, Rabu (15/1).

Menurut dia, program tersebut akan memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakat.

"Adanya satu polisi akan memberikan kepastian kenyamanan dan keamanan kepada rakyat di perdesaan. Kalau ada keresahan warga tentu direspon cepat oleh Polri," tambahnya.

Ia menekankan, Polri harus lebih banyak berada di tengah masyarakat. Polisi juga harus bisa jadi pelayan masyarakat dan bukan untuk dilayani. "Harapan masyarakat terhadap Polri semakin besar. Untuk itu pelayanan Polri harus lebih maksimal," katanya.

Dia mengatakan, personil polisi yang bertugas di masing-masing desa dapat menjadi mitra dan pengayom bagi masyarakat dalam setiap penyelesaian masalah.  "Polisi harus dapat bertindak sebagai fasilitator dan mitra yang baik," katanya.

Menurut dia, anggaran Polri selama satu tahun sekisar Rp 45 triliun. "Tapi anggaran jangan dijadikan alasan, karena menjadi anggota Polri adalah pilihan sebagai profesi mulia di masyarakat," ungkap dia.

Menurutnya, fungsi keberadaan polisi di desa adalah untuk mendekatkan dan menampung aspirasi masyarakat. Personil polisi yang bertugas di desa agar memahami dan mengenali potensi gangguan yang ada di tempat tugasnya. Karena polisi desa merupakan garda utama untuk melaksanakan keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.

"Selanjutnya melakukan pemetaan terhadap gejala gangguan dan konflik, menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh komponen masyarakat dan pendekatan untuk mengurangi penyakit masyarakat seperti, judi, togel, dan mabuk," kata Taslim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement