Selasa 14 Jan 2014 21:36 WIB

Rusdi Kirana Diprediksi Tak Mendongkrak Suara PKB

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi (kanan), mengenakan jaket partai kepada pengusaha sekaligus pemilik Lion Air, Rusdi Kirana (tengah) di Jakarta, Ahad (12/10).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi (kanan), mengenakan jaket partai kepada pengusaha sekaligus pemilik Lion Air, Rusdi Kirana (tengah) di Jakarta, Ahad (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar komunikasi politik Effendi Gazali menilai terpilihnya pengusaha terkemuka Rusdi Kirana sebagai Wakil Ketua Umum DPP.PKB tidak akan mengdongkrak perolehan suara partai tersebut secara mencolok atau signifikan.

"Kalau ditanya apakah ada pertambahan suara signifikan dari kalangan Tionghoa, misalnya, menurut saya tidak akan signifikan," kata Effendi di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, hal itu disebabkan citra PKB, khususnya Gus Dur, yang memang dikenal sangat dekat dengan kalangan minoritas, termasuk di antaranya kaum Tionghoa.

"'Kan yang membuka 'kotak pandora' perayaan imlek dan Kong Hu Chu segala macam itu 'kan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid). Jadi bukan sesuatu yang baru," ujarnya.

Effendi juga mengatakan karena lekatnya citra tersebut pada PKB, maka kemungkinan adanya tambahan perolehan suara dalam Pemilu tidak akan terlalu signifikan.

Terkecuali, ia menambahkan, ada partai lain semisal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tiba-tiba menggaet kader dari etnis tertentu untuk jajarannya.

"Tiba-tiba Rusdi Kirana jadi Waketum PKS misalnya, itu sesuatu yang berbeda. Tentu akan membuka betul pandangan yang berbeda. Kalau PKB tidak terlalu signifikan," katanya.

Direktur Utama Lion Air Grup Rusdi Kirana pada Minggu (12/1) resmi ditetapkan sebagai Waketum PKB setelah digelar rapat pleno.

Keputusan itu dengan mempertimbangkan perkembangan sosial, politik, budaya dan anggaran dasar rumah tangga. Selain itu, pengangkatan itu hasil konsultasi dengan pengurus dan dewan syuro partai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement