Selasa 14 Jan 2014 12:26 WIB

350 Ribu Warga Bandung Belum Terdaftar BPJS Kesehatan

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menerangkan kepada warga cara mendapatkan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat peluncuran JKN di RS Fatmawati, Jakarta, Rabu (1/1). Kartu JKN merupakan perlindungan kesehatan agar peserta memeroleh m
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menerangkan kepada warga cara mendapatkan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat peluncuran JKN di RS Fatmawati, Jakarta, Rabu (1/1). Kartu JKN merupakan perlindungan kesehatan agar peserta memeroleh m

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 350 ribuan warga Kota Bandung masih belum terdaftar menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Data yang tidak lengkap menjadi alasan belum didaftarnya sebagian masyarakat itu.

Kepala Cabang Utama BPJS Kesehatan Kota Bandung Gatot Subroto mengatakan, pihaknya menerima data peserta dari program sebelumnya yakni Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Data itulah yang dirasa belum lengkap sepenuhnya sehingga memunculkan kendala.

"Data peserta yang dulu Jamkesda yang diserahkan ke BPJS itu ada beberapa data yang memang tidak lengkap," katanya saat ditemui di Balai Kota, Senin (13/1).

Gatot mencontohkan, nomor kartu keluarga (KK) yang tidak ada, Nomor Induk Kependudukan (NIK) tidak ada masih ditemui dari data yang diterimanya. Padahal, kata Gatot, data itu sangat penting dan dibutuhkan dalam pelayanan BPJS.

"Itu kita minta kepada Camat dan Lurah untuk melengkapi paling lambat bulan ini supaya nanti juga mempermudah proses pelayanan," ujar Gatot.

Dikatakan Gatot, bagi masyarakat yang belum didaftar masuk BPJS, bisa menyusul untuk mendaftar secara mandiri. Untuk yang kelas III dibebani dengan biaya Rp 25,5 ribu per jiwa per bulan. Dan kelas II sebesar Rp 42,5 ribu. Sedangkan kelas I yakni Rp 59,5 ribu per jiwa per bulan.

"Jadi bayar premi sendiri. Nah itu mendaftar secara mandiri di kantor BPJS," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement