Ahad 12 Jan 2014 22:12 WIB

Rusdi Kirana: Saya Merasa Berutang Budi kepada Gus Dur dan NU

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi (kanan), mengenakan jaket partai kepada pengusaha sekaligus pemilik Lion Air, Rusdi Kirana (tengah) di Jakarta, Ahad (12/10).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi (kanan), mengenakan jaket partai kepada pengusaha sekaligus pemilik Lion Air, Rusdi Kirana (tengah) di Jakarta, Ahad (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Bukan tanpa alasan bos Lion Air  Rusdi Kirana bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia ternyata memiliki utang budi khusus pada Gus Dur dan Nahdlatul Ulama (NU). 

Hal itu diungkapkan Rusdi dalam konferensi pers di kantor pusat DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). “Saya sangat merasa berutang budi pada Gus Dur dan NU, dan pasti tidak mungkin saya bisa membalasnya. Namun demikian, sekecil apapun, saya ingin berterima kasih dengan berkiprah di PKB sebagai wadah perjuangan politik Gus Dur, warga NU, dan kita semua, untuk kemajuan bangsa ini,” ungkap Rusdi, Ahad (12/1).

 

Rusdi menganggap, apa yang telah dilakukan Gus Dur patut diteladani bangsa ini. Kepemimpinannya, perjuangannya untuk pluralisme dan kebhinekaan, merupakan visi kebangsaan yang tidak ternilai. 

“Gus Dur membuat saya sebagai anak Cina merasa diakui sejajar dengan saudara-saudara saya dari etnik lain di negeri ini,” demikian kata Rusdi dengan suara bergetar.

 

Rasa terima kasih Rusdi itu kemudian disampaikannya langsung kepada Gus Dur, saat Presiden RI keempat itu  telah lengser dari kursi Presiden. Bagi Rusdi, Gus Dur telah memanusiakan dia dan etniknya, untuk itulah dia datang berteri makasih.

Itulah, kata Rusdi,  yang kemudian menginspirasinya  bergabung dengan PKB, “Bagi saya, PKB adalah wadah perjuangan politik warga NU dan pelembagaan visi dan misi kebangsaan Gus Dur yang sangat dalam itu.” Jelasnya.

 

Bagi Rusdi, pada tingkat yang sangat fundamental, Gus Dur dan NU telah meletakan umat Islam sejajar dengan umat-umat lainnya dalam konteks kebangsaan atau keindonesiaan. 

“Suka ataupun tidak, adalah fakta bahwa hampir semua rakyat Indonesia beragama Islam. Baik buruknya bangsa ini akan sangat ditentukan oleh baik-buruknya umat Islam.  Dalam demokrasi, apakah Indonesia akan menjadi demokrasi yang matang atau gagal akan sangat ditentukan oleh umat Islam.”

 

Bos Lion Air ini berpendapat, jika Gus Dur dan NU tidak meletakkan pemkiran dan pelembagaan seperti, hubungan antara umat Islam dan bangsa kita Indonesia akan terus bermasalah, seperti kita saksikan di berbagai belahan dunia sekrang ini, seperti di Timr Tengah dan Asia Selatan.

Menurutnya, Gus Dur dan NU telah mampu menarik gerbong umat Islam menjadi fondasi bagi sebuah Indonesia yang demokratis. Tantangan ke depan, kata dia,  adalah mematangkannya.

 

Di akhir pernyataannya Rusdi menyampaikan terima kasih mendalam pada Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar yang telah bersedia menerimanya berkiprah di PKB. 

“Saya percaya, bersama PKB, kita bisa mewujudkan ‘Indonesian Dream’ itu," cetusnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement