Sabtu 11 Jan 2014 09:52 WIB

Rp 40 Miliar Disiapkan untuk Perbaiki Jembatan Soekarno-Hatta

Jembatan Soekarno-Hatta di Malang, Jawa Timur, rentan rubuh karena beberapa bagiannya sudah mengalami korosi (karatan).
Foto: Twitter/@puturudy
Jembatan Soekarno-Hatta di Malang, Jawa Timur, rentan rubuh karena beberapa bagiannya sudah mengalami korosi (karatan).

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kondisi Jembatan Soekarno-Hatta di Kota Malang, Jawa Timur, yang dinilai sudah tidak layak pakai dan rentan roboh, ditanggapi cepat Pemprov Jatim.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang, Dr Jarot Edi Sulistyono mengatakan, Pemkot Malang menyerahkan sepenuhnya ke Pemprov Jatim.

Ia berkata. Setelah dilakukan koordinasi dengan Pemprov Jatim, ternyata rencana pembangunan Jembatan Soekarno Hatta tersebut sudah memasuki masa tender dan pertengahan tahun ini akan dibangun.

"Pertengahan tahun ini Insya Allah sudah mulai dibangun. Anggarannya sekitar Rp 40 miliar," ucapnya.

Pakar kontruksi jembatan dari Universitas Brawijaya, Sugeng P Budio berpendapat, kondisi Jembatan Soekarno-Hatta Kota Malang, Jawa Timur, sudah tak layak digunakan. Penyebabnya, baut jembatan tersebut banyak yang tidak berfungsi secara maksimal, sehingga tidak mampu menahan beban kendaraan.

"Berdasarkan hasil kajian forensik yang kami lakukan, kondisi Jembatan Soekarno Hatta sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan usianya diperkirakan hanya sampai satu tahun saja. Kalau tidak segera ditangani, jembatan akan ambruk," kata Sugeng P Budio di Malang, Sabtu (11/1).

Menurut Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) Malang itu, baut jembatan sudah banyak yang tidak berfungsi. Akibatnya, beban yang disangga jembatan melebihi kapasitas yang seharusnya disangga.

Selain kondisi baut, katanya, kerusakan juga terjadi pada pelat baja, khususnya yang ditempati baut sudah berlubang cukup lebar akibat penyambungan konstruksinya yang tidak tepat. Bahkan, banyak pelat baja yang kalah dengan murnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement