Kamis 09 Jan 2014 08:32 WIB

PDI-P Lebak Nilai Megawati Layak Jadi Presiden

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri
Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Dewan Pengurus Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Lebak menilai Megawati Soekarnoputri layak menjadi Presiden Republik Indonesia, dan berharap dapat dicalonkan pada Pemilihan Presiden 2014.

"Karena itu, kami berharap Megawati untuk dicalonkan kembali pada Pemilihan Presiden 2014," kata Wakil Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI-P Ade Suryana di Rangkasbitung, Kamis.

Ia mengatakan, meskipun PDI-P selama ini belum mengeluarkan keputusan calon presiden, tetapi Megawati sangat tepat dan layak untuk dicalonkan kembali pada Pilpres 2014.

Penilaian itu berdasarkan Megawati sebagai Ketua Partai juga pernah menjabat Presiden RI ke-5, sehingga pengalaman beliau sudah tidak diragukan lagi.

Disamping itu juga Megawati sosok perempuan pekerja keras, tangguh tanpa kenal lelah, walaupun usianya sudah di atas 60 tahun.

"Kami berharap pada kongres PDI-P nanti Megawati diunggulkan lagi untuk dicalon presiden," kata Ketua DPRD Kabupaten Lebak itu.

Ia menyebutkan, pendamping Megawati nantinya dipasangkan kadernya yakni Jokowi yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Pasangan Megawati-Jokowi akan mendapat dukungan kader partai juga aspirasi masyarakat bawah untuk memimpin bangsa ini.

"Kami menilai figur Megawati-Jokowi sangat tepat untuk menyelesaikan permasalahan bangsa ini," katanya sambil diplomasi.

Menurut dia, Megawati sudah dua kali mencalonkan presiden yakni pertama wakilnya KH Hasyim Muzadi dan Prabowo Subianto, namun selalu mengalami kekalahan.

Namun, kekalahan Megawati itu hanya belum menerima keberuntungan saja.

Pihaknya berharap PDI-P kembali mengusung Megawati menjadi calon presiden.

Apalagi, bangsa ini terpuruk dengan banyaknya pelaku korupsi, sehingga membutuhkan figur pemimpin yang tegas serta berwibawa.

"Megawati lah yang pertama kali menggagas adanya Lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement