Jumat 03 Jan 2014 19:54 WIB

Elpiji Melon Diburu Warga Batam

Petugas SPBE mengatur tabung elpiji 3 Kg
Foto: SRIPOKU.COM
Petugas SPBE mengatur tabung elpiji 3 Kg

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Akibat kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram yang melonjak hingga 68 persen, warga Kota Batam Kepulauan Riau berbondong-bondong beralih dan memburu elpiji subsidi 3 kilogram hingga bahan bakar itu habis dan sulit ditemui di pangkalan-pangkalan.

"Dari kemarin banyak yang cari tabung gas 3 kg, tapi tabung memang tidak ada lagi," kata penjaga pangkalan elpiji Tiban Baru Mardon di Batam, Jumat.

Ia mengatakan pasokan tabung gas elpiji habis dan tidak ada lagi penambahan sejak tiga bulan lalu. Pihaknya sudah menyampaikan permintaan tambahan ke agen, namun belum diantar.

Sementara untuk pembelian elpiji dengan tukar gas juga habis di pangkalan itu.

Pengelola pangkalan gas di Kelurahan Batam Kota, Didi, mengatakan karena pasokan elpiji 3 kg menipis, maka ia menaikan harga menjadi Rp20.000 per tabung. Padahal normalnya harga elpiji 3 kg hanya Rp15.000 per tabung."Banyak yang minta, jadi harga naik," kata dia.

Warga Tiban Baru, Zulheimi mengatakan sudah dua hari mencari tabung gas elpiji 3 kg untuk mengganti tabung 12 kg miliknya."Harganya sudah di atas Rp130 ribu sekarang. Tidak sanggup lagi rasanya saya. Naiknya banyak betul," kata dia.

Ia mengatakan menyesal tidak menerima bantuan pemerintah saat konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg beberapa tahun lalu. Karena saat itu tabung dibagikan gratis, sedang saat ini menjadi langka.

"Waktu itu saya tolak, karena enggan menggunakan subsidi. Tapi sekarang, sudah tidak sanggup lagi. Makin mahal," kata pensiunan PNS itu.

Hal senada dikatakan warga Batam Kota Susi. Ia mengatakan akan beralih dari konsumsi elpiji 12 kg ke elpiji tabung 3 kg."Bagaimana tidak. Kenaikan harganya selangit," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement