REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Sejak sepekan terakhir, warga di beberapa wilayah Kabupaten Banyumas kesulitan memperoleh elpiji 3 kg. Di wilayah Kecamatan Patikraja, beberapa pengecer elpiji yang ditemui mengakui sering kehabisan stok.
Kondisi ini, banyak dikeluhkan masyarakat, khususnya masyarakat yang tergolong tidak mampu. "Saya sudah keliling di beberapa pengecer langganan, tapi selalu tidak kebagian. Kata pengecernya, stok memang dikurangi," jelas Sunarto (60), warga Desa Notog Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Kamis (1/8).
Hal serupa juga disampaikan Tumirah (57), warga Desa Mandirancan Kecamatan Kebasen. Dia mengaku sudah mencari elpiji 3 kg di semua pengecer yang ada di desanya. Namun semuanya mengaku sudah kehabisan. Bahkan dia mengaku sudah mencari hingga wilayah Kecamatan Patikraja, namun juga tidak mendapatkan.
"Untuk sementara saya pakai kayu bakar dulu untuk memasak. Untungnya, sekarang musim kemarau sehingga kayu bakar banyak ditemukan," katanya.
Kondisi serupa, juga dialami warga Kecamatan Sokaraja yang lokasinya cukup jauh dari Patikraja. Indah (53), warga Kelurahan Sokaraja Kulon mengaku sudah dua hari ini tidak menggunakan gas di rumahnya. "Terakhir beli sekitar dua pekan lalu. Saat gasnya habis, saya cari ke tempat eceran di Sokaraja, sudah tidak ada yang jual," katanya.
Terkait kondisi ini, beberapa pengecer mengaku sejak 10 hari lalu memang ada pengurangan pasokan elpiji 3 kg. Seorang pengecer di sekitar Pasar Patikraja yang enggan disebut namanya, mengaku setiap kali ada pasokan, biasanya dia mendapat jatah 10 tabung elpiji 3 kg dari agen.
"Namun sejak 10 hari lalu, jatah elpiji 3 kg untuk warung saya dikurangi. Yang biasanya 10 tabung, sekarang hanya lima tabung," katanya.
Dengan jatah yang dikurangi separuh dari kondisi normal, dia mengaku menyebabkan banyak warga yang mencari elpiji 3 kg tidak kebagian. "Begitu datang, biasanya hanya dalam sehari, elpiji 3 kg yang hanya lima tabung itu langsung ludes dibeli warga," katanya.