Jumat 03 Jan 2014 15:17 WIB

Tabung Gas 'Melon' Langka di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Karta Raharja Ucu
Gas 3 Kg
Gas 3 Kg

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Gas tiga kilogram alias gas melon langka di Bandar Lampung, pascakenaikan harga gas elpiji 12 kg. Padahal, stok elpiji 12 kg melimpah, namun harganya menembus Rp 140 ribu per tabung.

Sejak sepekan lalu, pangkalan gas melon sudah tidak menerima pasokan tabung dari agen. Warung yang memiliki gas melon juga sudah ludes dibeli warga.

Suyanto, petugas elpiji PT Suryamas Sentosa, menyebut, kelangkaan elpiji subsidi ini sebagai dampak dari kenaikan elpiji 12 kg yang mencapai 68 persen. "Harga 12 kg Rp 130 ribu, jadi warga banyak beli yang kecil hanya Rp 15 ribu per tabung," ujarnya.

Harga elpiji tabung melon saat ini pun sudah melambung mencapai Rp 25 ribu per tabung. Yuli, warga Perum Beringin Raya mengaku sudah berkeliling kota mencari elpiji kecil. Namun, semuanya tidak memiliki stok. "Akhirnya dapat di Wayhali, harganya sudah Rp 25 ribu," tuturnya kesal.

Biasanya ia membeli elpiji kecil seharga Rp 15 ribu di pangkalan, dan Rp 17 ribu di warung. Ia berharap pemerintah dan pertamina memperhatikan kebutuhan elpiji untuk rakyat kecil. Kalau elpiji nonsubsidi untuk masyarakat menengah naik, jelas berpengaruh dengan elpiji kecil, karena mereka juga punya tabung kecil.

"Rumah-rumah kaya dan restoran sekarang pakai tabung kecil semua, soalnya harganya murah," jelas ibu dua anak ini.

Pengusaha rumah makan dan usaha kerajinan makanan, saat ini sudah beralih ke tabung melon, karena harganya sudah beberapa kali lipat. Alasan pengusaha rumah makan, bila pakai elpiji besar, maka akan terjadi kerugian. n mursalin yasland

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement