REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Sejumlah pedagang elpiji di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengeluhkan adanya pengurangan pasokan elpiji ukuran 3 kilogram alias gas melon sejak beberapa pekan terakhir.
Seorang pedagang elpiji di Jalan Kudus-Purwodadi, Sutamin, Kamis (2/1) mengakui, sejak beberapa pekan terakhir, pasokan elpiji 3 kilogram yang diterima berkurang hingga beberapa persen. Awalnya, kata dia, setiap pekan mendapatkan pasokan elpiji 3 kg sebanyak 200 tabung.
"Kini, pasokan yang diterima hanya separohnya sehingga setiap menerima pasokan dalam waktu dua hari sudah habis terjual," katanya.
Terlebih lagi, kata dia, harga jual elpiji ukuran 12 kg naik menjadi Rp 130.000, dibanding sebelumnya hanya Rp 81.000 sehingga banyak pengguna elpiji nonsubsidi tersebut beralih membeli elpiji 3 kg.
Pasokan sebanyak 100 tabung, katanya, diterima dua kali. Untuk tahap pertama 40 tabung, maka tahap kedua 60 tabung."Akibatnya, banyak pembeli yang tidak mendapatkan elpiji setiap hendak membeli, karena terbatasnya stok elpiji," katanya.
Alasan pengurangan pasokan, kata dia, karena untuk pemerataan dengan pedagang yang lainnya. Meskipun pasokan terbatas, Sutamin yang juga pemilik pangkalan elpiji itu mengaku, tidak berniat menaikkan harga jual elpiji, karena setiap tabung masih tetap dijual Rp 15.000 per kg.
Hal senada juga diungkapkan pedagang elpiji eceran lainnya dari Desa Pasuruan Lor, Kecamatan Jati, Kudus, Sutopo. Sejak ada kenaikan harga jual elpiji ukuran 12 kg, permintaan elpiji bersubsidi melonjak. Selama ini, dia mengaku, mendapatkan pasokan elpiji 3 kg setiap pekan sebanyak 10 tabung.
Hanya saja, lanjut dia, pasokan sebanyak itu dinilai masih kurang, karena dalam waktu sehari selalu habis terjual. "Bahkan, banyak pembeli yang sudah terlebih dahulu menitipkan tabung elpiji kosong sehingga ketika datang langsung habis terjual," ujarnya.
Berdasarkan data dari Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus, alokasi elpiji ukuran 3 kg untuk Kudus selama 2013 sebanyak 5.747.794 tabung atau meningkat 11,89 persen dibanding alokasi tahun 2012 sebanyak 5.136.923 tabung.
Terkait dengan informasi adanya pengurangan pasokan, menurut Kasi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus, Sofyan Dhuhri, pengurangan alokasi untuk pangkalan besar memang sudah dilakukan sejak lama.