REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Kepolisian Resor Mimika, Papua, mengerahkan 408 personel untuk mengamankan perayaan malam pergantian tahun pada Rabu (31/12) hingga Kamis (1/1).
Kabag Ops Polres Mimika, Komisaris Polisi Arnolis Korwa di Timika, Sabtu mengatakan personel pengamanan malam pergantian tahun dinilai cukup. Jika ada situasi yang membutuhkan penambahan pasukan, maka Polres Mimika akan meminta dukungan jajaran TNI setempat.
"Kita sesuaikan dengan kondisi di lapangan. Kalau memang membutuhkan tambahan pasukan, maka kita akan berkoordinasi dengan TNI," kata Korwa.
Ia berharap perayaan pergantian tahun kali ini berlangsung aman dan tertib. Guna menunjang hal itu, Polres Mimika mengingatkan pengusaha agar tidak menjual minuman beralkohol yang dapat memicu terjadi gangguan kamtibmas dan kerawanan sosial di masyarakat.
Sebab, meski sudah ada larangan penjualan minuman beralkohol di Timika namun aktivitas penjualan minuman beralkohol masih tetap ada selama masa Natal.
Perayaan malam pergantian tahun di Timika biasanya dipusatkan di Lapangan Timika Indah dengan menggelar acara pesta kembang api. Perayaan serupa juga biasanya digelar di Kota Tembagapura dan Kuala Kencana yang merupakan kota pertambangan PT Freeport Indonesia.
Sementara itu sejumlah tokoh umat Kristen di Timika meminta aparat kepolisian agar mengimbau warga agar tidak bermain petasan dan kembang api di sekitar gereja-gereja pada Rabu (31/12) sebelum tengah malam.
Sebab, pada setiap tanggal 31 Desember umat Kristen dari berbagai denominasi gereja menggelar ibadah penutupan tahun.
"Kami mohon dengan sangat hormat dan minta pengertian baik dari semua komponen warga Timika agar tidak bermain petasan dan kembang api di sekitar gereja saat umat sedang mengikuti perayaan misa penutupan tahun. Warga boleh bermain kembang api dan petasan setelah perayaan misa selesai," tutur salah seorang pengurus Dewan Paroki Santo Stefanus Sempan, Timika.