REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengatakan penggunaan sistem kartu elektronik yang cepat dapat mengurangi kemacetan di pintu tol.
"Ini belum kesimpulan ya. Penutupan itu menyebabkan yang di arteri justru macet. Memang yang paling bagus itu tolnya nggak ada pintu, tapi mobil bisa masuk tanpa harus bayar karcis. Artinya sistem kartu yang cepat, yang nggak antri itu loh," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Senin.
Menurut dia, sistem penggunaan kartu itu dibangun untuk mempercepat arus kendaraan yang masuk ke tol.
"Artinya sistemnya dibangun di situ. Ini belum kesimpulan yah, baru nanti ada laporan detailnya dan pengamatan kita karena nanti ini menyangkut dari polda dan dishub. Semuanya itu nanti dilihat, nanti dilaporkan," kata dia.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengatakan uji coba penutupan 4 pintu tol di Jakarta dihentikan karena setelah dievaluasi, kebijakan tersebut hanya memindahkan kemacetan ke titik lain.
"Kalau pintu tol ditutup dan dibuka itu kemarin kan namanya juga uji coba, ya boleh saja. Tidak berhasil kemudian dilepas (dibuka) lagi, ya tidak apa-apa. Lalu apa yang harus diperbaiki di pintu tol? Kami dari Pemprov DKI menyarankan di gate pintu tol itu harus dipercepat masuknya," kata dia.
Mempercepat arusnya, lanjutnya, dengan menggunakan kartu uang elektronik (e-money).
"Supaya ekornya tidak mengganggu jalan arteri, cara mempercepatnya yaitu sekarang ada kartu namanya e-money. Itu akan mempercepat," ujar dia.