Sabtu 21 Dec 2013 07:59 WIB

Belasan Kecamatan di Purworejo Banjir-Longsor

  Sejumlah warga melakukan aktivitas ketika banjir. Ilustrasi  (Antara/Sigid Kurniawan)
Sejumlah warga melakukan aktivitas ketika banjir. Ilustrasi (Antara/Sigid Kurniawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Jumat (20/12) banjir dan longsor menerjang 53 desa di 11 kecamatan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Sungai Bogowonto dan anak-anak sungainya meluap. Beberapa tanggul sungai jebol seperti di Desa Kemiri, Bayan, dan Butuh.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, tiga warga meninggal akibat bencana itu, yakni Wongso Suwito (85 tahun) warga Desa Tunggorono, Kecamatan Kutoarjo akibat terseret arus air sungai setempat. Dua korban lainnya, Riyanah (48) dan Siti Aminah (8), menjadi korban longsor di Kecamatan Bruno.

"Satu korban hanyut banjir dan masih dalam pencarian. Lebih dari 600 keluarga mengungsi, puluhan rumah rusak berat, ribuan hektar sawah terendam. Sebanyak 11 kecamatan yang dilanda bencana setelah hujan deras mengguyur sejak Kamis (19/12) malam, yakni Purworejo, Kutoarjo, Kemiri, Butuh, Pituruh, Bruno, Ngombol, Purwodadi, Bagelen, Grabag, dan Bayan," jelasnya.

 

Dikatakannya, BPBD, TNI, Polri, Tagana, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan darurat. BPBD Jawa Tengah dan BPBD kabupaten di sekitarnya membantu penanganan bencana.

 

"Terkait dengan meningkatnya banjir dan longsor, Kepala BNPB di Bojonegoro telah memerintahkan personil BNPB dan BPBD harus sudah di garis depan tempur menghadapi banjir dan longsor," lanjutnya.

Sebelumnya di Jawa Tengah, Deputi Penanganan Darurat BNPB, Tri Budiarto bersama Kalaksa BPBD Kab/Kota se-Jateng telah melakukan rakor antisipasi banjir dan longsor. Deputi PD BNPB telah mengajak seluruh masyarakat Jateng bersiaga satu menghadapi longsor.

Untuk operasional, kata dia, BNPB telah memberikan Rp 6,4 milyar dana siap pakai kepada BPBD Jateng. Gubernur Jateng telah mengeluarkan surat pernyataan status darurat bencana banjir dan longsor yang berlaku 8-12-2013 hingga 31-3-2014. "Dana tak terduga juga sudah dicadangkan. BPBD Jawa Tengah telah menyusun rencana kontinjensi banjir dan longsor skala detil."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement