Kamis 19 Dec 2013 00:18 WIB

Perampok Kopaja Dihajar Habis Penumpang

Para tersangka perampok ketika dibekuk polisi (ilustrasi).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Para tersangka perampok ketika dibekuk polisi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima perampok spesialis angkutan umum tak menyangka aksinya di atas Kopaja P 19 akan mengantar mereka ke penjara. Tak hanya penjara, kelima perampok ini pun harus rela jadi bulan-bulanan warga.  

Nasib nahas itu jadi bayaran setimpal atas ulah mereka saat Kopaja melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Tanah Abang, Selasa (17/12) malam.

Komplotan tersebut diketahui bernama RW, 30 tahun, MM, 30 tahun, DJ, 29 tahun, AS, 32 tahun dan AN, 33 tahun. Tiap orang mempunyai peran sendiri-sendiri, dengan sasaran penumpang yang berdesak-desakan di dalam bus.

“Lima pelaku sudah berada di dalam berdiri berpencar sambil mengamati setiap penumpang yang berdiri bersebelahan," terang Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Kus Subiantoro, seperti dikutip Humas Polda Metro Jaya, Rabu (18/12).

Setelah berpencar, di antara anggota komplotan ada yang berperan mengalihkan perhatian, ada juga yang mengeksekusi korban. Setelah barang milik korban berpindah tangan, komplotan tersebut langsung mengoper ke rekan lainnya.

Namun sial, kali ini komplotan tersebut gagal lantaran korban, Doni Saputra, 19 tahun, menyadari aksi kejahatan yang menimpanya. Doni kemudian berteriak meminta pertolongan pada penumpang lain. Sontak saja bogem mentah menghantam di segala penjuru bahkan sampai menginjak-injak kelima kawanan itu.

"bak..buk..bak..buk"

Kelima perampok itu pun bababak belur. Beruntung penumpang yang menghakimi tidak terlalu lama. Ini lantaran ada petugas yang sedang berpatroli di sekitar lokasi kejadian.

"Korban sempat berteriak meminta pertolongan, kemudian dengan spontan massa langsung memukulnya, untung saja ada anggota kami," kata Kapolsek.

Kini kelima pelaku sudah diamankan di Mapolsek Metro Tanah Abang, untuk dimintai keterangan dengan sejumlah barang bukti yang diduga hasil jarahan. Kelimanya pun harus menghabiskan harinya di penjara dengan muka yang penuh luka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement