Rabu 18 Dec 2013 10:35 WIB

Tiga Bulan Artefak Hilang, Polisi: Kita Minta Doanya

Rep: wahyu syahputra/ Red: Taufik Rachman
Pengunjung menyaksikan koleksi dalam pameran
Foto: Antara
Pengunjung menyaksikan koleksi dalam pameran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Empat artefak dari emas peninggalan Kerajaan Mataram belum juga ditemukan. Artefak tersebut hilang pada Kamis (12/9/2013) lalu, dari Museum Nasional atau Museum Gajah.

Kini, sudah tiga bulan lebih tidak ada kejelasan dalam kasus tersebut. Pihak Kepolisian Jakarta Pusat lebih memilih mengatakan belum ada perkembangan dalam kasus tersebut. Alih-alih meminta doa kepada masyarakat agar artefak tersebut dapat ditemukan.''Kita minta doanya,'' kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan, Rabu (18/12).

Tindakan yang dilakukan masih sebatas penyelidikan eksternal dan internal termasuk dengan pemeriksaan 45 saksi. Mengenai kabar artefak tersebut berada di Thailand, pihak kepolisian belum berani berprediksi.

Tatan mengaku, pihaknya berjalan berdasarkan fakta. ''Belum berani prediksi barang ke mana,'' kata dia. Ia pun berjanji akan mengungkap kasus ini, karena artefak tersebut bernilai sejarah tinggi.

Dalam berita Republika sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, pelaku yang mencuri artefak tersebut tentu sudah tahu kemana akan menjualnya. Sulit dipercaya jika akan dijual ke toko pinggir jalan. Mungkin pedagang akan takut terlebih dahulu karena yang akan dijualnya adalah barang yang dilindungi negara.

Rikwanto mengatakan, kemungkinan terbesar adalah sudah ada penyalur berikut penampungnya seperti kolektor barang antik. ''Tidak bisa dinilai dengan berat gramnya, karena nilai sejarahnya yang luar biasa, pelaku sudah tahu menyalurkannya ke siapa, seperti kolektor,'' kata dia.

Diketahui, empat artefak kuno peninggalan Mataram Kuno yang berusia sekitar 1.000 tahun hilang di Museum Gajah. Empat Artefak itu ialah lempengan Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara serta semuanya dilapisi emas

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement