REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI Eva K. Sundari menyayangkan tertundanya pencairan dana Rp 3,5 triliun untuk Pengamanan Pemilu 2014 untuk Polri.
Padahal, dari dana Rp 3,5 triliun tersebut, personil polri yang menjaga pengamanan pemilu hanya mendapat honor Rp 35 ribu per orang. “Jauh dibawah honor Satpol PP. Jadi jika ingin menghargai secara pantas jumlah itu masih kurang,” kata politikus PDIP itu ketika dihubungi wartawan, Selasa (17/12).
Eva mengatakan, dari total anggaran Rp 3,5 triliun yang diajukan Polri, Badan Anggaran DPR baru mencairkan Rp 1 Triliun. Komisi III, menurutnya, harus membantu Polri melobi Menteri Keuangan agar mencairkan sisa anggaran yang dibutuhkan (Rp 2,5 triliun).
“Saya agak prihatin dari laporan teman-teman Banggar masih disetujui Rp 1 triliun,” ujarnya.
Dana pengamanan pemilu merupakan salah satu faktor penting suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2014. Eva mengatakan Fraksi PDIP meminta keseriusan menteri keuangan menyejahterakan para personil polisi.
“Sehingga mereka serius bekerja dan terjaga integritasnya dalam memastikan pemilu dan berjalan lancar dan berkualitas,” katanya.
Berbeda dengan polisi dana pengamanan pemilu untuk Satpol PP diperoleh dari APBD. Eva mengatakan untuk pengamanan pemilu di wilayah Jakarta, satu orang satpol PP bisa memperoleh Rp 100 ribu per hari. “Seperti honor para saksi di TPS,” ujarnya.