Jumat 13 Dec 2013 12:03 WIB

Partisipasi Publik di Pemilu 2014 Mengkhawatirkan

 Sejumlah warga melakukan pencoblosan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di kawasan Kolong Jembatan Pasupati, Jawa Barat, Ahad (24/2).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga melakukan pencoblosan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di kawasan Kolong Jembatan Pasupati, Jawa Barat, Ahad (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partisipasi publik dalam Pemilu 2014 dikhawatirkan mengalami penurunan. Hal ini melihat kecenderungan hasil survei.

Dalam sejumlah survei yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menurut Ketua Departemen Politik PKS Agus Purnomo, ada kecenderungan jumlah responden yang tidak mau menentukan pilihan angkanya mencapai hampir 40 persen. ''Ini perlu diwaspadai karena bisa saja partisipasi masyarakat dalam pemilu mendatang akan turun,'' kata Agus Purnomo, Jumat 13/12).

Diakuinya, keengganan responden tidak menjawab bisa dimaknai karena memang belum menentukan pilihan dan rahasia. ''Tapi bisa juga karena mereka tidak mau memilih. Jadi ini yang harus kita waspadai,'' ungkapnya.

Sejumlah survei internal PKS di sejumlah wilayah di Jawa Barat dan Yogyakarta, menurut Agus, angka yang tidak mau menjawab pertanyaan survei tinggi. Hampir mencapai 40 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement