REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengapresiasi puluhan warganya yang mendonorkan darah lebih dari 100 kali.
Tujuh puluh peserta donor darah yang hadir dalam acara Pelepasan Penerima Satyalenca Kota Bandung Kamis (12/12) itu, sangat antusias menerima apresiasi yang diberikan langsung Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial.
Oded mengatakan, pemkot selalu mendukung segala hal yang positif, yang dikontribusikan warganya untuk Kota Bandung. Seperti halnya donor darah yang lebih dari 100 kali oleh 70 warganya itu.
"Ya, kita selalu mengimbau teman-teman di PMI untuk terus semangat. Kepada para peserta donor (darah) yang sudah baik ini, kita perlu terus memotivasi," kata Oded, Kamis (12/12), saat ditemui di Balai Kota.
Ia menjelaskan, Pemkot Bandung akan memberikan apresiasi dalam bentuk penghargaan, kepada peserta donor yang terbanyak telah mendonorkan darahnya. Penghargaan tersebut, ucapnya, berupa perjalanan ibadah Umrah.
"Selalu semangat, harus. Yang tertinggi, hadiahnya berumrah. Kita ingin berikan semangat kemanusiaan kepada yang sudah berdedikasi ini," ujarnya.
Apalagi, kata Oded, para peserta donor darah 100 kali tersebut, telah mendonorkan darah tanpa pamrih.
Selain mengapresiasi 70 warganya yang sudah berdedikasi untuk Kota Bandung, Oded menerangkan, Kota Kembang merupakan kota tertinggi se-Jawa Barat yang mengirimkan peserta donor darah lebih dari 100 kali ini, untuk menerima penghargaan Satyalencana dari Presiden di Jakarta.
Ia berharap, semoga dengan melihat langsung aksi nyata dari 70 pendonor darah lebih dari 100 kali ini, warga Kota Bandung lainnya pun termotivasi. Pemkot berharap, agar ke depan, warganya pun menjadi gemar mendonorkan darahnya.
Namun sayangnya, jumlah ke70 utusan pendonor darah lebih dari 100 kali dari Kota Bandung ini, tidak genap. Sebab, pihak penyelenggara dari PMI Kota Bandung menginformasikan, bahwa salah satu peserta donor meninggal dunia.
Salah seorang pendonor darah, Bani Setiadji menyatakan antusiasmenya akan menerima penghargaan Satyalencana. Hingga terakhir, dirinya telah mendonorkan darah sebanyak 104 kali. "Saya donor darah setiap tiga bulan sekali," katanya.
Pria yang sudah sedikit beruban ini menerangkan, memulai donor darah sejak duduk di bangku SMA. Menurutnya, rentang waktu yang cukup untuk mencapai angka donor darah 100 kali ialah, selama 25 tahun. "Setahunnya itu, jadi empat kali donor," ujar pria berumur 48 tahun itu. "Saya ini terlambat, harusnya ketika umur 42 tahun sudah 100 kali," katanya menambahkan.
Menurut Bani, banyak keuntungan yang didapatkan seseorang dengan sering mendonorkan darahnya. Dengan rutinnya mendonorkan darah, kesehatan pendonor pun akan terkontrol baik.
"Karena sebelum donor kan harus sehat dulu. Kalo enggak, tidak boleh. Cek kesehatan gratis. Seperti HIV, dari sini juga bisa terperiksa," kat pria yang bekerja di daerah Bojongsoang itu.