REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Pertamina Patra Niaga menyerahkan santunan Rp5 juta kepada keluarga dan korban kecelakaan kereta rel listrik dengan mobil tangki Pertamina yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).
"Santunan diserahkan kepada 12 korban yang hari ini masih dirawat di RSPP. Sebelumnya, kami juga menyerahkan santunan kepada korban yang dirawat di Rumah Sakit dr Suyoto, Bintaro," kata Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Ferdy Novianto di Jakarta, Kamis.
Selain memberikan santunan kepada korban luka yang masih dirawat di rumah sakit, PT Pertamina Patra Niaga juga menyerahkan santunan duka pada keluarga korban yang meninggal dunia saat kejadian tersebut.
Setelah menyerahkan santunan kepada korban yang masih dirawat di RSPP, Ferdy menuju kediaman korban meninggal Sofyan Hadi di Margahayu, Bekasi Timur dan Natali Naibaho di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
"Santunan duka untuk korban meninggal dunia sebesar Rp25 juta. Santunan tersebut sebagai wujud bela sungkawa PT Pertamina Patra Niaga selaku operator dan pengelola mobil tangki Pertamina," tuturnya.
Sementara itu, Humas PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan selain santunan kepada korban meninggal dan yang masih dirawat, pihaknya juga menjamin seluruh biaya pengobatan korban-korban luka.
"Seluruh korban yang masih dirawat akan dijamin biaya pengobatannya oleh Pertamina. Tidak hanya di RSPP, korban yang dirawat di Rumah Sakit dr Suyoto dan Rumah Sakit Premier Bintaro juga akan dijamin biaya pengobatannya sampai meninggalkan rumah sakit," kata Wianda.
Wianda mengatakan selain santunan, Pertamina juga akan memberikan beasiswa kepada anak-anak korban yang pemberi nafkah utamanya tidak lagi bisa bekerja maksimal akibat kecelakaan tersebut. "Beasiswa pendidikan diberikan hingga ke jenjang universitas," ujarnya.