Selasa 10 Dec 2013 10:57 WIB

SBY Minta Korban Kecelakaan Kereta Diurus

Rep: Esthi Maharani/ Red: Fernan Rahadi
Petugas mengevakuasi korban kecelakaan kereta rel listrik di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Tangerang Selatan, Senin (9/12). (Republika/Yasin Habibi)
Petugas mengevakuasi korban kecelakaan kereta rel listrik di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Tangerang Selatan, Senin (9/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan rasa duka cita atas terjadinya kecelakaan kereta Commuter Line dengan truk tangki pengangkut bahan bakar minyak di lintasan Bintaro, Jakarta Selatan pada Senin (9/12). Hal tersebut disampaikan lewat akun twitter pribadinya yang diunggah semalam.

“Kita berduka atas tragedi kecelakaan Commuter Line di Bintaro. Semoga keluarga korban diberi ketabahan,” katanya, Selasa (10/12).

Ia juga mengatakan telah menghubungi Menteri Perhubungan, EE Mangindaan untuk mengurus keluarga korban di rumah sakit. Ia menegaskan para korban dan keluarganya harus dibantu. “Kita harus meringankan beban mereka,” katanya lagi.

Presiden masih menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Ia berharap kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran sehingga tidak terjadi lagi di masa depan.

Sementara itu Menteri Perhubungan (Menhub)  EE Mangindaan menyatakan siap bertanggung jawab atas peristiwa tabrakan kereta listrik dengan truk tanki di Bintar yang mengakibatkan tujuh orang orang meninggal dunia. Bentuknya berupa biaya pengobatan korban dan santunan bagi keluarga korban meninggal.

Menurut Mangindaan, pihaknya telah menerjunkan tim investigasi guna menyelidiki insiden tersebut. Ia belum bisa menyimpulkan penyebab tabrakan tersebut karena proses investigasi masih berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement