Selasa 10 Dec 2013 10:08 WIB

SBY Tunggu Investigasi KNKT Terkait Tragedi Bintaro

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan bela sungkawa kepada korban tragedi Bintaro. Ia pun masih menanti penyelidikan KNKT terkait kecelakaan tersebut.

"Saya masih menunggu investigasi dari KNKT. Ini akan jadi pembelajaran bagi kita untuk menghindari kejadian yang sama agar tidak terulang kembali," katanya dalam akun jejaring sosial Twitter-nya, @SBYudhoyono, Senin (9/12) malam.

Ia berharap keluarga korban diberi ketabahan. "Kita berduka atas tragedi kecelakaan Commuter Line di Bintaro. Semoga keluarga korban diberi ketabahan."

Lebih lanjut SBY mengatakan, telah meminta menhub untuk mengurus korban di rumah sakit. "Saya sudah kontak Menhub untuk mengurus keluarga korban di rumah sakit. Kita harus meringankan beban mereka," unggahnya.

Sementara itu Penyidik Polda Metro Jaya mengamankan tujuh orang saksi terkait musibah kecelakaan Kereta Rangkaian Listrik (KRL) rute Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto menyebutkan tujuh saksi terdiri dari seorang penjaga palang pintu perlintasan KRL, dua orang pembantu penjaga pintu perlintasan dan empat orang saksi yang melihat kejadian di lokasi kejadian.

Seorang lainnya pengendara sepeda motor yang berada di depan truk tangki yang tertabrak KRL.

Rikwanto mengungkapkan kronologis kejadian berawal saat truk pengangkut BBM nomor polisi B-9265 SEH melintasi pintu palang rel kereta Pos 57A Pondok Betung, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Tanda lonceng berbunyi saat truk melintasi rel kereta, namun kendaraan tersebut tidak dapat bergerak karena terjadi kemacetan lalu lintas.

Bersamaan itu, KRL dengan nomor KA-1124 melintas dari arah barat menuju timur sehingga menabrak dan menyeret bagian belakang kiri truk sejauh 20 meter. "Selanjutnya kereta terguling ke kiri dan truk tangki terbakar hangus," ucap Rikwanto.

Akibat musibah tabrakan itu, tercatat lima orang meninggal dunia, sembilan orang luka berat dan 82 orang luka ringan karena sebagian besar mengalami luka bakar. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement