Senin 09 Dec 2013 19:36 WIB

Jaksa Agung Cemas, Korupsi Jadi Gaya Hidup

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Dewi Mardiani
Korupsi
Korupsi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejaksaan Agung (Kejagung) ikut memperingati hari Antikorupsi sebagai momentum untuk membangkitkan kesadaran semua pihak akan berbahayanya kejahatan kerah putih ini. Jaksa Agung Basrief Arief mengatakan, korupsi saat ini telah menjadi kejahatan laten yang menjalar ke seluk beluk sendi Negara ini.

 

Menurut dia, korupsi telah berubah menjadi masalah sosial ketimbang kriminal. Bahkan, ia mencemaskan korupsi yang kian menjadi budaya bangsa ini. “Korupsi seolah menjadi way of life atau gaya hidup masyarakat, penyelenggara negara dan kalangan pengusaha,” ujar Basrief di Jakarta Senini (9/12).

 

Basrief melihat, jaring korupsi Indonesia pun telah bersifat sistemik yang mengakar ke lembaga eksekutif dan legislative, bahkan yudikatif. Hampir semua lini dijangkiti pelaku-pelaku korupsi yang merugikan Negara triliunan rupiah.

 

Menurutnya, kondisi seperti ini tentu merusak moral bangsa dan khususnya mencederai rasa keadilan bagi masyarakat. “Ini sudah mengkhawatirkan, bahaya korupsi juga bukan lagi soal kerugian Negara tapi sampai terganggung pembangunan nasional.”

 

Meski demikian, Basrief tetap menyimpan keyakinan pada negara ini untuk dapat lepas dari jerat korupsi. Dia berujar, masyarakat sebagai pengawas independen semua lembaga di Negara ini dapat menjadi garda yang membantu pemberantasan korupsi. Diawali dengan niat, perilaku korupsi dapat menghilang dari diri bangsa Indonesia. “Bila kita bersatu, saya yakin korupsi dapat segera sirna dihapuskan dari Indonesia,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement