Senin 09 Dec 2013 19:00 WIB

Tiga Imigran Gelap Tewas Tenggelam di Garut

Imigran gelap (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Imigran gelap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Tiga imigran gelap yang hendak menyeberang ke negara Australia tewas tenggelam setelah kapal yang ditumpanginya terbalik kemudian diterjang ombak di perairan laut selatan, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (9/12).

Camat Cibalong, Asep Suhedar, mengatakan kapal tersebut ditumpangi 30 imigran, tiga imigran diantaranya tewas sementara yang lainnya berhasil menyelamatkan diri menuju daratan pantai penambakan udang Kampung Ciawi, Desa Mekarsari, Cibalong.

"Ada tiga orang yang tewas, 27 orang lainnya selamat setelah berhasil mencapai pantai tempat penambakan udang di Kampung Ciawi," kata Asep.

Ia menyebutkan korban tewas yakni dua orang pria yang diperkirakan berusia 30-35 tahun ditemukan tewas terapung di lautan dan satu orang anak laki-laki berusia 2 tahun tewas setelah sempat mendapatkan perawatan medis.

Tiga imigran itu, kata dia, tidak berhasil menyelamatkan diri atau terselamatkan oleh kapal nelayan lainnya setelah kapal yang membawa rombongan imigran tersebut terbalik diterjang ombak.

"Sekarang ketiga jasad korban yang meninggal dunia sudah dibawa ke Rumah Sakit Pameungpeuk," katanya. Menurut dia, imigran korban kapal terbalik itu berasal dari negara Iran, Myanmar, dan Bangladesh, terdiri dari 20 orang laki-laki dewasa, tujuh orang wanita dewasa, dan tiga orang balita.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kata Asep, para imigran itu berangkat dari Bogor menggunakan empat kendaraan mini bus menuju hotel di Kecamatan Cikelet masih satu garis pantai dengan Kecamatan Cibalong, Minggu (8/12) malam.

Para imigran itu, lanjut dia, diberangkatkan dari Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Senin sekitar pukul 03.00 WIB menggunakan dua unit kapal congkreng dengan tujuan kapal besar di tengah lautan. "Kapal besar itu berada di perairan Sancang, lalu koordinator yang membawa imigran itu loncat ke kapal besar, kapal congkreng kemudian terbalik dan terbawa ombak," kata Asep.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement