Senin 09 Dec 2013 18:15 WIB

Butuh 12 Jam untuk Perbaikan Lokasi Tabrakan Bintaro

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Dewi Mardiani
  Petugas berusaha memadamkan mobil tangki yang terbakar, setelah ditabrak KRL Commuterline jurusan Serpong-Jakarta di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Tangerang Selatan, Senin (9/12). (Republika/Yasin Habibi)
Petugas berusaha memadamkan mobil tangki yang terbakar, setelah ditabrak KRL Commuterline jurusan Serpong-Jakarta di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Tangerang Selatan, Senin (9/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Akibat tabrakan antara kereta KRL dengan nomor KA 1131 dengan truk tangki yang membawa BBM 24 KL premium, di pintu perlintasan kereta Bintaro, PT KAI membutuhkan waktu sekitar 12 jam untuk memperbaiki lokasi tabrakan. Selama itu pula waktu dibutuhkan untuk mengevakuasi kereta yang saat ini masih  melintang di lintasan pintu kereta Bintaro.

 

Kepala Daerah Operasi (Daops) 1 Jakarta, Heru Isnadi, menyatakan perbaikan lokasi akan dilakukan secepatnya. ‘’Mungkin sekitar 10 sampai 12 jam lamanya,’’ kata Heru, Senin (9/12).

 

Menurutnya, kedelapan rangkaian kereta, akan dibawa ke Manggarai malam ini. Upaya evakuasi akan dilakukan dan berharap sudah rampung esok harinya agar lintasan tersebut bisa dilalui kembali.

 

Akibat peristiwa ini, sejumlah kereta masih tertahan di stasiun Sudimara dan dibatalkan keberangkatannya. Sementara masih ada kereta di stasiun Palmerah juga dibatalkan perjalanannya. ‘’Tidak bisa beroperasi sementara, karena tidak bisa melewati lokasi kejadian,’’ kata Isnadi.

Terkait peristiwa tersebut, Hadi mengatakan, sesuai dengan aturan operasional standar yang berlaku, sekitar lima sampai tujuh menit sebelum sampai di lokasi kejadian, sirine kereta sudah berbunyi dengan kecepatan kereta 70 km per jam.

Menurutnya, kecelakaan ini terjadi akibat pengemudi truk pembawa premium tidak taat aturan lalu lintas dengan menerobos palang pintu. ’’Ini bentuk tidak disiplinnya pengguna jalan raya, tapi kita akan bertanggung jawab terhadap korban,’’ ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement