REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Halim Perdanakusuma yang bakal dibuka untuk penerbangan komersil berjadwal mulai Januari 2014 guna membantu mengatasi kepadatan Bandara Internasional Soekano-Hatta, dinilai mampu untuk menanggulangi keadaan darurat.
"Berdasarkan evaluasi, waktu tanggap darurat dari latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) adalah 2 menit 21 detik. Ini lebih baik dari standar yang ditetapkan," kata General Manager Bandara Halim Perdanakusuma, Iwan Krishadianto di Jakarta, Jumat (6/12).
Menurut Iwan, latihan PKD atau 'Airport Emergency Plan' di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada 5 Desember 2013 berlangsung lancar dengan mencatatkan waktu tanggap darurat 2 menit 21 detik atau lebih baik dari standar 3 menit yang ditetapkan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO/International Civil Aviation Organization).
Ia mengemukakan, latihan PKD dengan sandi Rajawali Sakti 3 itu melibatkan 400 personel yang mampu menjalankan perannya dengan sangat baik. Adapun peserta latihan Rajawali Sakti III dari pihak internal bandara adalah "rescue and fire fighting service" PT Angkasa Pura II, "airport security" PT Angkasa Pura II, dan "air traffic controller" Bandara Halim Perdanakusuma.