Jumat 06 Dec 2013 14:01 WIB

WTO Berduka Atas Meninggalnya Nelson Mandela

  Nelson Mandela mengenakan batik saat diabadikan di  pada tahun 2005.  (EPA/STR)
Nelson Mandela mengenakan batik saat diabadikan di pada tahun 2005. (EPA/STR)

REPUBLIKA.CO.ID, Nusa Dua, Bali -- Direktur Jenderal World Trade Organization Roberto Azevedo menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela di usia 95 tahun.

"Atas nama WTO dan seluruh anggota, saya menyampaikan rasa duka cita yang sangat mendalam untuk keluarga, rakyat Afrika dan seluruh manusia yang ada di dunia yang tersentuh dengan contoh yang diberikan Mandela," kata Azevedo, dalam pernyataan pers, Jumat.

Menurut Azevedo, Mandela merupakan satu-satunya yang bisa memberikan harapan dan inspirasi kepada seluruh umat manusia.

Sebelumnya, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, mengatakan bahwa presiden kulit hitam pertama tersebut meninggal dunia di kediamannya di Johannesburg pada Kamis waktu setempat, setelah mengalami infeksi paru-paru.

Mandela, yang juga merupakan ikon anti-apartheid di negara itu, dikenang sebagai tokoh yang mampu bangkit dari masa tahanan 27 tahun di penjara dan memimpin Afrika Selatan dalam perang berdarah menuju demokrasi.

"Rakyat Afrika Selatan, Nelson Rohlihla Mandela yang kita cintai, pendiri sistem demokrasi di negara kita, telah berpulang hari ini," kata Zuma dalam pidato yang disiarkan di televisi.

"Kita telah kehilangan seorang ayah, walaupun kita tahu hari ini pasti akan terjadi, tetap saja tidak mengurangi rasa kehilangan kita yang mendalam. Perjuangan tanpa lelahnya dalam memeroleh kebebasan mengundang rasa hormat dari seluruh dunia, sementara keramahan, semangat, dan rasa kemanusiannya membuat Mandela begitu dicintai," kata Zuma.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement