Kamis 05 Dec 2013 20:01 WIB

Anis Matta: Boediono Sebaiknya Hadiri Undangan Timwas

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  Anis Matta
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Ketua DPR, Anis Matta, menilai Wakil Presiden Boediono sebaiknya menghadiri undangan Tim Pengawas Bail Out Bank Century agar masalah tersebut bisa segera selesai.

"Sebaiknya Boediono hadiri (undangan) Timwas Bank Century agar masalah ini 'clear' bagi rakyat," kata Anis Matta di Jakarta, Kamis (5/12). Dia menilai sebaiknya Boediono tidak perlu berpikir pemanggilan itu bersifat politis.

Menurut Presiden Partai Keadilan Sejahtera itu, semua kalangan termasuk Wapres Boediono membantu dalam menyelesaikan masalah Bank Century yang sudah berlangsung empat tahun namun belum selesai. "Tidak perlu dinilai politik karena kasus ini sudah empat. Kita semua harus membantu agar masalah ini selesai," ujarnya.

Anis menilai Boediono "meladeni" KPK dengan diperiksa sebagai saksi di kantor Wapres. Lalu menurut dia, tidak ada salahnya Boediono menghadiri undangan Timwas Century seperti Wapres menjalani pemeriksaan KPK. "KPK diladeni, kenapa susah menghadiri undangan Timwas Century tanpa perlu mempertimbangkan terget politiknya," kata Anis.

Timwas Bank Century menyepakati memanggil Wakil Presiden Bediono untuk menghadiri rapat timwas pada 18 Desember 2013. "Timwas telah menyepakati melalui musyawarah mufakat dan dengan berbagai pertimbangan maka Pak Boediono akan dipanggil untuk menghadiri rapat Timwas Century pada 18 Desember," kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung setelah memimpin rapat timwas di Jakarta, Rabu (4/12).

Pramono menjelaskan semua fraksi DPR dalam Timwas Century itu memandang bahwa pemanggilan Wapres Boedino terkait kasus Bank Century memang diperlukan. Wapres Boediono dihadirkan pada rapat Timwas Century agar para anggota Timwas dapat mengklarifikasi tindakan Boediono terkait putusan mengeluarkan dana talangan Bank Century ketika dia menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement