REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Tim Laboratorium Forensik Markas Besar Polri dan Unit Identifikasi Polres Cilegon melakukan pemeriksaan ledakan travo unit IV Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya.
"Kami secara bersama-sama dengan Mabes Polri melakukan pemeriksaan ledakan travo PLTU Suralaya itu," kata Kapolres Cilegon Ajun Komisaris Besar Defran Donimando, saat dihubungi, Senin (2/12). Menurutnya, kepolisian terus melakukan pemeriksaan penyebab ledakan tersebut, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa.
Pemeriksaan ledakan travo PLTU Suralaya melibatkan tim Laboratorium Mabes Polri. Pihaknya hingga kini belum bisa menyimpulkan ledakan travo itu, karena penyelidikan masih berlangsung. "Kami belum bisa mengidentifikasi penyebab terbakarnya travo itu, karena tim sedang bekerja di lapangan," katanya.
Kepala Humas PLTU Suralaya Suherman mengatakan, pihaknya juga membentuk tim untuk mengetahui ledakan travo tersebut. Untuk memastikan penyebab ledakan itu, dipastikan memerlukan waktu dua sampai tiga hari ke depan. "Kami sedang melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab ledakan travo itu," katanya.
Ia menyebutkan pihaknya saat ini memaksimalkan travo I, II, III, V, VI dan VII untuk menyuplai pasokan listrik kepada pelanggan. Selama ini, kata dia, akibat ledakan travo IV tidak mengganggu bagi penerangan masyarakat. "Saya kira pasokan listrik relatif normal, meskipun terjadi ledakan travo IV itu," katanya.